MAKALAH
“KELOMPOK SOSIAL”
Mapel : Sosiologi
DISUSUN OLEH :
YAYANG SARI
Kelas :
XII IPS 1
Guru Pembimbing : Septinar, S.Ag, S.Pd
MADRASAH ALIYAH NEGERI
1 SAROLANGUN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas makalah sosiologi yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL” tepat pada waktunya.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Sarolangun,
18 Januari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
2.1 Hakikat Kelompok
Sosial .............................................................. 2
2.1.1 Pengertian
kelompok sosial .......................................................... 2
2.1.2 Pandangan Para Ahli Tentang Pengertian
Kelompok Sosial ....... 2
2.1.3 Syarat dan
Ciri-Ciri Kelompok Sosial .......................................... 3
2.1.4 Tipe-Tipe
Kelompok Sosial .......................................................... 3
2.1.5
Hubungan Atar Kelompok Dalam Masyarakat ......................... 6
2.1.6 Pola Hubungan
Antar Kelompok ................................................ 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kita mungkin tidak menyadari
bahwa sejak lahir hingga sekarang kita
senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok.
Kita dilahirkan dan
dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga kita juga termasuk anggota kelompok agama
tertentu, anggota kelompok suku bangsa tertentu , anggota kelompok olahraga
tertentu, anggota kelompok organisasi seperti OSIS , anggota kelompok pramuka ,
anggota kelompok partai politik, dan sebagainya.
Terlihat bahwa kelompok
sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita karena
sebagian besar kegiatan kita berlangsung
didalamnya.
Pada umumnya kita dilahirkan
kedunia ini seorang diri akan tetapi tidak berarti bahwa manusia secara alami
merupakan mahluk individu semata. Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang
memiliki naluri untuk hidup bersama
dengan manusia-manusia lain. Ia juga
memiliki hasrat untuk menjadi satu
dengan lingkungan alamnya.
1.2 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian kelompok sosial
- Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam kelompok sosial serta penjelasannya secara rinci.
- Untuk mengetahui transformasi kelompo sosial.
- Untuk megetahui hubungan antar kelompok sosial.
BAB
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Kelompok Sosial
2.1.1 Pengertian kelompok sosial
Pada dasarnya manusia
manusia adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan
manusia-manusia lain (gregariousness). Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi
satu dengan lingkungan alamnya.
Manusia sejak
dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya
yaitu ;
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan
b. Keingingan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
2.1.2 Pandangan Para Ahli Tentang Pengertian Kelompok
Sosial.
1. Paul B. Harton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia
secara fisik (misalnya,sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota)
2. Ronald L. Warent berpendapat bahwa
satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki
pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
3. Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah oarang yang
saling berhubungan dalam sebuah struktur.
4. Willa Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri
dari dua orang atau lebih , yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi
5. Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan
6. Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan
himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama
2.1.3 Syarat dan Ciri-Ciri Kelompok
Sosial
Robert K. Merton Menyebutkan tiga
kriteria atau kelompok yaitu:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota
kelompok
Menurut Soerjono soekanto himpunan manusia baru bisa
dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan sbb.
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya
dalam kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat .
4. Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses
2.1.4 Tipe-Tipe Kelompok Sosial
1.
Klasifikasi Dhurkeim
Dhurkeim Membagi kelompok sosial menjadi dua yakni
kelompok sosial yang didasarkan pada
solidaritas mekanik dan yang didasarkan kepada
solidaritas organik.
·
Solidaritas mekanik
adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian
kerja.
·
Solidaritas organik
merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja.
2.
Klasifikasi Ferdinand Tonnies
Yaitu membedakan
kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu
1) Gemeinschaft
Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan exlusif, suatu
keterikatan yang dibawa sejak lahir.
2) gesselchaft.
Yaitu kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir
bersama tetapimasing-masing tetap mandiri. Gesselchaft bersifat sementara dan
semu.
3.
Klasifikasi charles H.Cooley dan ellsworth farris
Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer .
kelompok ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim .
ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada
masa kecil , rukun warga dan komunitas orang dewasa.
Klasifikasi kelompok juga dikemukakan oleh ellsworth farris ia
mengkritik cooley yang menurutnya hanya menjelaskan kelompok sekunder yang
formal , tidak pribadi, dan berciri kelembagaan.
4.
Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out-group
.menurut sumner dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok
kecil dan terbesar disuatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu
kelompok dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group).
5.
Klasifikasi soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan sumner ,. Soerjono
soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal yaitu:,
a. Berdasarkan besar
kecilnya jumlah anggota. Kelompok ini bisa di
klasifikasikan berdasarkan jumlah anggotanya
b. Berdasarkan kepentingan
wilayah.
c. Berdasarkan derajat
organisasi. Berdasarkan derajat
organisasikelompok sosial dapat berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik
sekali, seperti negara, sampai dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti
kerumunan.
d. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama. Yaitu terbagi benjadi dua
yaitu: in group dan out group.
e. Berdasarkan hubungan sosial. Di bedakan menjadi kelompok primer dan
sekunder.
1) Kelompok primer
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal
anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi.
Syarat-syarat kelompok
primer yaitu sbb:
a. Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi
yang intensif .
b. Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif
mudah untuk berinteraksi secara langsung.
c. Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan , biasanya
ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
2) Kelompok sekunder
Adalah
kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang , hubungannya tidak harus
saling mengenal secara pribadi , kurang akrab , dan tidak begitu langgeng karna
mereka berkumpul berdasarkan kepentingan bersama.
Dalam konteks indonesia
, kelompok primer dan kelompok sekunder tercerrmin dalam paguyuban dan
patembayan.
1.
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki
hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat kekal.
Menurut tonnies
paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
a. Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
b. Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang
saja.
c. Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang
lain.
Paguyuban dapat di
bedakan atas 3 tipe yaitu:
1. Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan.
2. Paguyuban karena tempat tinggal.
3. Paguyuban karena jiwa dan pikiran
4. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya karna
anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang
relatif pendek.
5. derajat interaksi sosial
2.1.5 Hubungan Atar Kelompok Dalam Masyarakat
1. Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch,
hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria fisiologis
b. Kriteri kebudayaan
c. Kriteria ekonomi
d. Kriteria perilaku
Dalam hubungan antara kelompok juga terdapat berbagai
macam dimensi diantaranya adadlah dimensi
demoghrafi, dimensi sikap, dimensi institusi ,dimensi gerakan sosial , dan
dimensi type utama hubungan atarkelompok.
2.1.6 Pola Hubungan
Antar Kelompok
Diantaranya adalah
proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1. Aklulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu
berbaur dan berpadu.
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain.
Koprnbelum menyatakan
bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu
hubungan antar kelompok yaitu sbb;
1) Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota
kelompok tertentu.
2) Pengusiran
3) Perbudakan
4) Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit
hitam diafrika selatan pada masa politik apartheid.
5) Asimilasi
3.
Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan kelompok
ras pribumi.
Banton membedakan tiga
macam masyarakat sbb;
1) Masyarakat metropolitan
2) Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian
masyarakat dari pribumi.
3) Masyarakat pribumi yang dijajah
4) Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras
dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras
terseebut.
5) Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak
polotik dan hak perdata masyarakat.
Ahli lain yakni
lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua sbb;
1. Pola dominasi kelompok pendatang
atas pribumi (mighrant superordination)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang ( indigenous superordination)
Banton berpendapat
bahwa suatu pola mempunyai suatu
kecenderungan untuk lebih berkembang kesuatu arah tertentu.
Pola dominmasi
cenderung mengarah kepada pola pluralisme , sedangkan pola akulturasi dan
paternalisme cenderung mengarah pada pola integrasi.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kelompok
sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan
dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan
menimbulkan suatu proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat,
akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain.
3.2
Saran
Untuk kesempurnaan
pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan memberikan masukan-masukan yang reel
agar supaya makalah ini kedepannya bisa mendekati kesempurnaan, karena pembuat
makalah ini adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan.
DAFTAR PUSTAKA
Mayati, Kun dan Juju Suryawati.2007.Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Esis
Mayati,kun dan juju suryawati.2007.sosiologi
untuk SMA Kelas XI. bdulsyani.
1992. Sosiologi skematika, teori, dan terapan. Bandar Lampung : Bumi aksara.
Dirdjosisworo
Soedjono.1985. Sosiologi pengantar untuk masyarakat Indonesia. Bandung: Alumni.
M. Henslin
James. 2007. Sosiologi dengan pendekatan membumi. Jakarta : Erlangga.
Jakarta:Yudistira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar