MAKALAH
BUDIDAYA TERNAK HIAS BURUNG
MURAI
BATU
Di susun oleh :
Kelompok III
·
Rayan
·
Rokim
·
Nitwa
·
Ria
·
Nur
·
Rahmad
SMP AL-HIDAYAH SAROLANGUN
TAHUN 2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung Murai Batu adalah salah satu burung
ocehan yang bersuara sangat merdu, alunan lagu dan variasi cengkoknya sangatlah
banyak. Tak ayal saat ini sangat banyak hobis kicauan yang berbondong-bondong
mencari dan merawat calon-calon Burung murai batu yang akan diperlombakan.
Murai batu saat ini di dalam even-even
lomba sangat diminati dan menjadi no 1 kelas tertinggi dan terbanyak, terutama
Murai batu yang yang berasal dari daerah
Sumatra, contoh murai batu medan,
lampung jambi, pasaman, mentawai, aceh
dan banyak lagi.
Kelebihan dari Murai batu Sumatra memiliki
postur dan tubuh yang sedang dengan
bulu-bulu yang berwarna tegas dan memiliki panjang ekor yang berfariasi
untuk murai batu jantan Sumatra berkisar 17 -23 cm dengan suara kicauan yang lantang dan tajam.
Mengingat banyaknya minat penghobby burung
kicau untuk memiliki burung Murai batu Asal Sumatra maka tejadilah penangkapan
besar besaran di hutan, hingga saat ini jumlah burung murai batu yang masih
tertinggal di hutan Sumatra hampir punah
dan sangat langka, Dari situlah timbul kesempatan peluang untuk mencoba beternak
burung Murai batu sekaligus untuk melestarikanya. Karena harganya pun memiliki
nilai ekonomis yang tinggi dan dapat di jadikan usaha yang bias terus
dikembangkan.
Besarnya keuntungan yang didapat untuk
perekor bisa mencapai 4 kali lipat dari biaya pembelian induk untuk minimal 5
kali burung murai batu tersebut berproduksi.
Disamping itu pula permintaan burung murai
bakalan/anakan saat ini masih sangat besar, dikarenakan hanya sebagian daerah
pulau jawa saja yang sudah banyak berhasil dengan baik mengembangkan Murai batu
ini. Sedangkan permintaan dari pulau sumatra dan pulau pulau lainya sangat
besar, hanya saja di pulau Sumatra
sendiri sangat sedikit yang sudah
mencoba beternak murai batu kebanyakan masih mengharapkan murai batu tangkapan
liar yang mana semakin hari semakin habis dan langka, maka beternak burung
murai batu sangat prospek dijadikan
suatu bisnis yang menjanjikan di masa sekarang maupun yang akan datang
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di
atas serta kenyataan yang terjadi di masyarakat serta lingkungan sekitar saat
ini, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok yang terjadi pada usaha
yang akan diteliti antara lain sebagai berikut:
a.
Apa
saja yang menjadi prioritas utama dalam usaha pengembangan ternak burung murai
batu agar keuntungan lebih optimal?
b.
Apakah
ternak burung murai batu layak untuk dikembangkan serta dijadikan usaha?
c.
Seberapa
besar keuntungan yang didapat dalam usaha ternak burung murai batu ?
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan
ini adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui
kelayakan usaha ternak burung murai batu untuk dijadikan usaha yang dapat
bertahan serta berkelanjutan.
b.
Menjelaskan
besarnya keuntungan dalam usaha ternak burung murai batu.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini untuk masa
depan adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai
bahan informasi dan tinjauan usaha untuk pihak yang ingin membuka atau mencoba
usaha ternak burung murai batu agar berhasil dan menguntungkan untuk
dijalankan.
b.
Untuk
memberikan penjelasan tentang tingkat keberhasilan dan kelayakan usaha ternak
burung murai batu serta prioritas mana yang lebih dikedepankan supaya ternak
burung murai batu menghasilkan keuntungan yang maksimal.
c.
Sebagai
referensi atau tinjauan pustaka untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan masalah yang timbul dari penelitian ini, kemudian untuk
refrensi peneliti selanjutnya jika ingin mengembangkan penelitian ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Kucica hutan (Copsychus
malabaricus), juga dikenal sebagai Murai batu merupakan burung
pengicau yang keadaanya terancam akibat perburuan. Termasuk ke dalam famili Muscicapidae
atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia,
dan sebagian pulau Jawa.
Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara Kucica Alis-putih
(Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri.
Di habitat aslinya Kucica Hutan atau sering
di sebut Burung murai batu cenderung memilih hutan alam yang rapat atau
hutan sekunder. Murai batu merupakan kelompok burung yang dikenal
sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses).
Burung murai batu memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat
penghargaan terbaik atas nyanyian nya yang sangat indah pada tahun 1947 (The
Best Song Birds – Delacour, 1947). Burung murai batu merupakan kelompok
burung yang di gemari di kalangan para pecinta kicauan karena memiliki suara
atau spesifikasi kicauan yang sangat baik.
Untuk daerah Sumatra
khususnya, banyak sekali di temukan burung jenis murai batu, seperti burung
murai batu aceh, burung murai batu medan ,
burung murai nias dan murai batu lampung
dan jambi.
Penyebaran burung Murai Batu di Pulau Jawa
saat ini sangat terbatas dan hanya di temukan di beberapa tempat yang berhutan,
seperti di tempat-tempat konservasi atau tempat wisata alam contohnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon
dan Taman Nasional Meru Betiri
dan Hutan Wisata
Pananjung Pangandaran.
1.
Ciri morfologis
Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam,
kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat
sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan
terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14-17 cm.
Untuk perbedaan jenis kelamin pada burung
jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan perbedaan yang
sangat jelas antara betina dan pejantan bisa di lihat secara fisik, untuk
jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di banding dengan betina dan
untuk suara yang di hasilkan burung pejantan jauh lebih keras dan bervariasi di
banding dengan betina.
2.
Ciri-ciri
burung murai batu
Burung Murai Batu terdiri dari berbagai
jenis, diantaranya sebagai berikut:
Jenis ini merupakan yang paling menarik dan
terbaik diantara semua jenis burung Murai Batu. Sehingga jenis ini sangat
digemari oleh pecinta burung. Murai Batu jenis ini berhabitat di Bukit
Lawang Bohorok, kaki Gunung Leuser wilayah Sumatra Utara.
Ciri-ciri burung Murai Batu Medan
adalah sebagai berikut:
- Bentuk kepalanya bagus.
- Memiliki suara kicauan yang bervariasi dan nyaring.
- Memiliki ekor yang panjang dan melengkung dengan panjang 27-30 cm.
- Memiliki postur tubuh yang tegap dan relatif besar.
- Warna tubuh hitam legam mengkilat namun ketika terkena sinar matahari akan terlihat kebiru-biruan.
- Warna ekor biasanya hitam atau gelap dengan pangkal ekor berwarna putih.
- Mengalamiperubahan warna kaki ketika muda dan tua. Pada Murai Batu Medan muda memiliki warna kaki merah kehitam-hitaman. Ketika Murai tersebut tua maka akan berubah menjadi warna hitam.
b.
Murai Batu Aceh
Murai jenis ini memiliki habitat di Gunung
Leuser, Aceh. Gunung tersebut terletak diperbatasan antara Aceh dan Sumatra
Utara.
Ciri-ciri Burung Murai Batu Aceh adalah
sebagai berikut:
- Postur tubuh tidak terlalu besar.
- Memiliki ekor yang panjang dengan ukuran 19-29 cm.
- Memiliki variasi suara kicauan dan panjang.
- Warna tubuh sebagian sama dengan jenis Medan, hanya saja Aceh juga memiliki Murai Batu Aceh dengan warna tubuh hitam tidak mengkilat dan bagian dada hingga dubur berwarna putih atau kekuningan.
c.
Murai Batu Nias
Ciri-ciri Burung Murai Batu Nias adalah
sebagai berikut ini:
- Memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan Murai Batu Lampung.
- Dadanya berwarna oranye/merah dan terlihat sedikit gelap.
- Warna bulu utama pada jenis ini hitam (blacktail) atau kelir ekor hitam polos.
Burung ini memiliki cara yang unik dalam
bertarung yaitu ketika berkicau dengan menggerak-gerakkan kepalanya. Selain
itu, Murai ini memiliki kecerdasan yang lebih baik dan mudah beradaptasi
sehingga burung ini dikenal tidak mudah stres.
d.
Murai Batu Lampung
Murai jenis ini banyak ditemukan di daerah
Lampung dan Krakatau. Ciri-ciri Burung Murai Batu Lampung diantaranya sebagai
berikut:
·
Memiliki
ekor yang panjangnya 15-20 cm.
·
Dadanya
berwarna oranye/merah dan terlihat sedikit gelap.
·
Memiliki
ciri khas yaitu pada gaya mematuknya dengan menaikturunkan kepalanya.
·
Memiliki
variasi suara kicauan dan mampu melagu dengan waktu yang lama.
Selain ciri di atas, burung jenis memiliki
keunggulan yang lain yaitu memiliki stamina yang baik atau tidak mudah
kelelahan.
e.
Murai Batu Jawa
Murai jenis ini memiliki habitat tersebar di
Pulau Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Burung jenis ini
dikenal dengan sebutan Larwo. Larwo ini dinyatakan sudah hampir punah karena
keberadaannya yang jarang ditemukan. Larwo memiliki panjang ekor antara 8-10
cm.
Seperti jenis burung kicauan yang lain,
burung Murai Batu memiliki karakter tersendiri. Berikut ini adalah karakter
Burung Murai Batu:
- Mudah menyesuaikan diri
Burung Murai batu dikenal sangat mudah untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitarnya. Burung ini akan tetap mudah berkicau
meskipun berada di lingkungan baru.
- Mudah dijinakkan
Burung Murai Batu memiliki karakter yang mudah
dijinakkan. Mengapa demikian? Seperti yang telah disampaikan, bahwa
burung Murai batu mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Burung Murai Batu
juga sangat mudah jinak kepada manusia, apalagi jika burung tersebut bertemu
dengan pemilik yang selalu merawatnya. Ketika burung tersebut bertemu dengan
peternaknya, maka burung Murai Batu dapat mengenali peternaknya
tersebut dengan mengeluarkan kicaunya yang merdu.
- Memiliki kecerdasan yang tinggi
Burung Murai Batu memiliki kemampuan mengenali dengan
mudah suara kicauan burung yang lain. Hal ini yang menjadi faktor utama burung
tersebut memenagkan perlombaan burung berkicau. Selain itu, burung tersebut
memiliki keunikan dalam bertingkah.
- Birahi yang mudah naik
Burung ini memiliki birahi (kesiapan melakukan hubungan
seksualitas) yang mudah naik. Ketika sepasang burung Murai berada dalam satu
sangkar, hanya memerlukan adaptasi yang tidak cukup lama sepasang burung Murai
tersebut akan melakukan hubungan seksualitas. Hal ini sangat menguntungkan bagi
peternak untuk mengembangbiakan burung Murai. Namun dalam melakukan perkawinan
burung Murai, Anda perlu memperhatikan faktor genetikanya supaya dapat
menghasilkan anakan yang berkualitas tinggi.
- Kemampuan bertarung yang handal
Murai ini memiliki kemampuan bertarung yang handal.
Burung ini ketika baru tiba di tempat perlombaan akan menunjukkan aksinya
semaksimal mungkin.
Menarik bukan karakter Burung Murai? Lalu
bagaimana Cara ternak Murai? Berikut ini adalah cara ternak Murai:
2.2 Cara Ternak Burung Murai Batu
1.
Siapkan Kandang untuk Ternak Burung
Murai
nah
ini adalah hal yang paling penting dalam berternak burung murai, ukuran kandang
yang digunakan itu relative tidak dianjurkan membuat kandang yang terlalu kecil
maupun terlalu besar usahakan uat kandang yang medium yang tidak terlalu besar
maupun kecil, misal ukuran lebar 1,5 M dan tinggi 2 M, dan ada beberapa
hal yang perlu anda persiapkan untuk di taruh di dalam kandang diantaranya :
·
Wdah Pakan dan minum untuk burung Murai :
Sudah tidak perlu di tanyakan lagi ini merupakan hal yang wajib ada seperti jangkrik, kroto dan
ulat hongkong,
·
Sarang Untuk Burung Murai : ini juga harus
ada dalam kandang ternak
·
Tangkringan : untuk tangkringan bisanya
banyak orang menggunakan potongan pohon yang sudah di gunduli
·
Selain itu sediakan 2 pintu untuk anda masuk
ke kandang dan pintu yang kedua digunakan untuk mengambil anakan murai di dalam
sarang
berikut
beberapa contoh foto kandang ternak yang bisa anda jadikan referensi :
Kandang Ternak buat beberapa rancangan
pintu di bagian atas kandang pitu tersebut bisa digunakan untuk mengambil /
melihat anakan burung murai yang berada di kandang
|
Kandang Ternak Minimalis hampir sama dengan
kandang yang di atas buat juga pintu di bagian atas kandang dan juga di bawah
yang bisa anda gunakan untuk membersihkan / masuk kedalam kandang
source : penangkarmuraibatu.blogspot.com |
2.
Memilih indukan
Untuk
menghasilkan anakan
yang berkualitas Anda perlu melakukan pemilihan indukan. Usia
indukan Murai jantan yang siap kawin kurang lebih 1,5- 2 tahun sedangkan
untuk indukan Murai betina kurang lebih 12 bulan. dan usahakan anda
memilih indukan betina dari hasil penangkaran saja di karenakan burungng murai
tangkapan hutan biasanya agak lebih susah dalam mengawinkanya, baca : kelebihan
dan kekurangan murai hutan
3.
Menjodohkan
Pada
langkah ini, Anda harus memposisikan sangkar indukan jantan dan indukan betina
saling berdekatan. Kemudian biarkan indukan tersebut saling berkicau selama 2-3
hari. Setelah itu, pertemukan mereka ketika terjadi keseimbangan suara. Ketika
dipertemukan, indukan betina memberikan respon diam, berarti indukan betina
tersebut belum siap untuk kawin. Jika indukan betina melebarkan sayapnya dan
membungkuk berarti indukan betina siap untuk dikawinkan.
4.
Mengawinkan
Untuk
menghasilkan anakan yang berkualitas, Murai memiliki cara yang unik yaitu
dengan sistem poligami. Sehingga indukan jantan akan satu sangkar dengan
beberapa indukan betina.
5.
Pengeraman telur
Burung
Murai batu akan melakukan pengeraman telur selama 12 hari hingga 14 hari
tergantung dengan suhu atau cuaca. Biasanya untuk meperlancar proses
pengeraman, Anda perlu menyediakan lampu 5 watt dalam sangkar tersebut.
Selain
itu dalam ternak burung murai, Anda juga harus memperhatikan kebersihan kandang
atau sangkar, menyediakan pakan yang bergizi untuk Murai, dan peletakan sangkar
yang baik dan benar untuk Murai. http://www.burungmaster.com/ Pakan
yang biasa digunakan untuk Murai bisanya kroto,
ulat, dan jangkrik.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.
Beternak
burung murai batu bukan saja untuk sekedar melestarikan dan mempertahankan dari
kepunahan tetapi juga dapat menjadi satu
usaha yang menguntungkan dan prospek di masa sekarang maupun akan datang.
3.2.
Saran.
·
Kita sebagai makhluk hidup hendaknya
memelihara lingkungan dengan baik karena lingkungan sangat penting peranannya
dalam keterikatan dengan makhluk hidup. Oleh karena itu, kita dalam kehidupan
sehari-hari tidak dapat lepas dengan keterkaitan pada lingkungan, dan sumber dayanya.
·
Menjaga dan melestarikan Burung murai batu dengan cara menakarkan dan Menjaga
kelangsungan hidup burung murai batu di alam bebas.
·
Membantu menghentikan penangkapan liar burung
murai batu, salah satunya dengan cara stop membeli burung tangkapan liar.
Lihat contoh
maklah lainya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar