MAKALAH
“DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KEBUDAYAAN”
Mapel : Sosiologi

DISUSUN OLEH :
HERTI PITRI
Kelas :
XII IPS 1
Guru Pembimbing : Septinar, S.Ag, S.Pd
MADRASAH ALIYAH NEGERI
1 SAROLANGUN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirohim..
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaika makalah sosiologi tentang “dampak globalisasi terhadap
kebudayaan”. Dan kami berterima kasih kepada Ibu Septinar, S.Ag, S.Pd
selaku guru mata pelajaran Sosiologi
yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai fakta sosial di sekitar kita khususnya tentang tawuran
antar pelajar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Sarolangun,
19 Januari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................... 3
2.1 Pengertian
Globalisasi dan Budaya ................................................ 4
2.3 Globalisasi Dalam
Kebudayaan Tradisional Indonesia ................... 5
2.4 Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa ............................ 6
2.5 Upaya Mencegah
Memudarnya Budaya Bangsa ............................ 8
BAB III. PENUTUP .................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat
global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi
ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan
mulai begitu egara sebagai egarae baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.
Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat
seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah
dunia secara mendasar.
Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai
penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar egara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu egara terhadap egara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain.
Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan
dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin
meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas
dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih
baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut
pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia
atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian
lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia
dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi
seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan
koneksi global ekonomi, egara, budaya dan politik yang semakin mengarah ke
berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa pengertian Globalisasi?
- Bagaimana hubungan Globalisasi dan Budaya?
- Bagaimana Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia?
- Apa pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa?
- Bagaimana upaya mencegah memudarnya Budaya dan jati diri Bangsa?
1.3 tujuan
Berdasarkan penulisan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi
kebudayaan daerah,
- Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa
- Memahami lebih dalam tentang Globalisasi,
- Sebagai bahan pembelajaran Mata Kuliah Sosiologi, dan
- Sebagai Tugas Makalah Bidang Study Sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Seorang ahli
sosiologi, Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah
terbentuknya egara organisasi dan komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti egara dan kaidah-kaidah yang sama.
Globalisasi merupakan
kecenderungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan media komunikasi massa. Selain itu, para
cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses kehidupan
yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti
politik, egara, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di
dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan
kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema jemukan (pluralitas)
budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu peristiwa
yang terjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan
proses saling memengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu
berlangsung sebagai proses dua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai
proses dominasi budaya yang satu terhadap lainnya. Misalnya pengaruh budaya
Barat lebih kuat terhadap budaya di egara Timur.
Hal ini seperti yang
dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson bahwa globalisasi
adalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai
satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang
menyatu. Ahli lain bernama Martin Albrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh
proses di mana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia yang tunggal,
komunitas global.
2.2 Globalisasi Dan Budaya
Gaung globalisasi, yang
sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia,
termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau
kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan
atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal
tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai
maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini
menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang
merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan
salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk
keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa
Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam
kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh
adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita
namun hal ini justru menjadi egarae tersendiri dan menjadi suatu masalah yang
paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa
perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh egara-negara maju, bukan
egara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu
menggerakkan komunikasi internasional justru egara-negara maju. Akibatnya,
egara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal
dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, egara,
budaya, termasuk kesenian kita.
Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon
Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang
alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya.
2.3 Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia
Proses saling mempengaruhi
adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa
berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
jangka waktu satu generasi banyak egara-negara berkembang telah berusaha
melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di egara-negara maju perubahan
demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa
Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh
luar.
Kemajuan bisa dihasilkan
oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses
globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga
terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang
terlekat di dalamnya masih tetap berarti. Terkait dengan kebudayaan,
kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal.
Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup
gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana
hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu
nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau
psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan
ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang
adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya,
lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat
Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat
di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian
yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam
masyarakat.
2.4 Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Arus globalisasi saat ini
telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .
Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan
berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .
Budaya Indonesia yang
dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat,
misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun
yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari
tor-tor dan tagading (alat egar batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara
ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya
yang meriah
Saat ini, ketika teknologi
semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di
masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di egarae dan Taman Mini Indonesi
Indah (TMII).
Padahal
kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat
menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik
pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi
masyarakat sekitarnya
1. Dampak Positif Globalisasi terhadap Kebudayaan :
·
Kebudayaan kita bisa
lebih dikenal oleh egara-negara lain di seluruh dunia.
·
Bagi orang-orang yang
mentalnya kuat, globalisasi akan memperkuat rasa untuk melindungi
kebudayaannya, sehingga kebudayaannya tidak hilang, malahan semakin kental.
2. Dampak Negatif Globalisasi terhadap Kebudayaan :
·
Hilangnya kebudayaan
asli Indonesia karena orang-orang lebih senang mengikuti budaya barat yang
terkesan lebih bergengsi.
·
Kurangnya penghargaan
terhadap norma—norma di masyarakat. Norma di masyarakat seperti (norma
kesopanan, kesusilaan,dan lain sebagainya).
·
Menurunnya rasa cinta
terhadap budaya sendiri sehingga pengetahuan terhadap budaya nasional menjadi
minim.
Ciri Berkembangnya Globalisasi Kebudayaan
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Semakin banyaknya imigrasi dari suatu egara ke egara lain.
- Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
2.5 Upaya Mencegah Memudarnya Budaya Bangsa
Adanya arus globalisasi
memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris
kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada
faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh
karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu
dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh
masyarakat itu sendiri.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan
- Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali
- Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat
- Mengupayakan pelembagaan budaya
- Melakukan implementasi budaya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif
bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi
disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and
Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat
manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah,
Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau
dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur
dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut
dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh
karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas
bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan
pelestarian budaya bangsa.
3.2 Saran
- Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
- Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
- Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita
DAFTAR PUSTAKA
Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia:
Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat
Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara
Indonesia”. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 13/05/2013.
Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.
Jakarta: Gramedia.
Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta:
Kanisius. Al-Hadar Smith, “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didownload 13/05/2013.
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1979420-dampak-globalisasi/ (Diakses tanggal 14 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar