MAKALAH SOSIOLOGI
GEJALA
SOSIAL KEMISKINAN
DISUSUN
OLEH :
Nama :WATI SATRIA
Kelas : XII IPS 2
Guru
Pembimbing : Septinar, S.Ag, S.Pd
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 1 SAROLANGUN
TAHUN
AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Sosiologi ini yang berjudul “ GEJALA
SOSIAL KEMISKINAN “
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai kemiskinan, faktor
terjadinya kemiskinan, dampak, serta cara mengatasinya. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan kita informasi mengenai bagaimana cara kita agar dapat
menanggulangi kemiskinan dan membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari bahwa Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ALLAH SWT. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yang sudah kami lakukan. Amin.
Sarolangun, 17
Januari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
2.1 Definisi Kemiskinan .......................................................................... 2
2.2 Klasifikasi Kemiskinan ....................................................................... 2
2.3 Indikator-Indikator Kemiskinan .......................................................... 3
2.4 Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia ............................... 3
2.5 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan .................................................. 4
2.6 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Kemiskinan
................................ 5
2.7 Cara Mengatasi Kemiskinan ................................................................ 6
BAB III PENUTUP.................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 8
3.2 Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan Perekonomian sekarang ini sangat
memprihatinkan. Khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang
menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan,
masalah pengangguran, masalah lingkungan hidup, dll. Permasalahan tersebut
timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan
dengan kondisi masyarakat. Khususnya masyarakat menengah kebawah. Hingga kini
kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di
dunia ini.
Pada kesempatan ini kami mencoba memaparkan
secara global kemiskinan negara-negara di dunia, yaitu negara-negara berkembang
yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara
spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kemiskinan?
2. Apa indikator terjadinya kemiskinan?
3. Faktor apa saja yang menjadi penyebab kemiskinan?
4.
Bagaimanakah tingkat
perkembangan kemiskinan di Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini,
yaitu sebagai berikut :
1.
Menumbuhkan
kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan
kemiskinan di Indonesia.
2.
Memberikan
informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi kemiskinan yang
merupakan tantangan global dunia ketiga
3.
Penulisan
makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari mata
pelajaran Sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kemiskinan
Soekanto (1995:406) berpendapat bahwa kemiskinan diartikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan
taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun
fisiknya dalam kelompok tersebut.
Kemiskinan
berasal dari kata “miskin” yang berarti tidak berharta benda dan serba
kekurangan. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
2.2 Klasifkasi Kemiskinan
a)
Menurut Jenisnya
1)
Kemiskinan absolut, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum hidunya.
2)
Kemiskinan relatif, yaitu seseorang atau sekelompok orang dapat
memenuhi kebetuhan minimum hidupnya, namun dirinya masih merasa miskin bila
dibandingkan dengan orang lain atau kelompok lain.
b)
Menurut Penyebabnya
1)
Kemiskinan Struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh
struktur sosial ekonomi dan ketidakmerataannya sumber daya
2)
Kemiskinan Individu, yaitu kemiskinan yang terjadi karena adanya kekurangan
yang dipandang oleh seseorang mengenai
syarat-syarat yang diperlukan untuk mengatasi dirinya dari lembah kemiskinan
3)
Kemiskinan Situsional, yaitu kemiskinan yang terjadi karena
seseorang tinggal di daerah yang kurang menguntungkan dan karenanya orang
tersebut menjadi miskin
4)
Kemiskinan Kultural, yaitu kemiskinan yang terjadi karena kultur
atau budaya masyarakatnya yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain.
2.3 Indikator-Indikator
Kemiskinan
Untuk menuju solusi
kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator
kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan, antara lain adalah :
1.
Ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2.
Tidak adanya
akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).
3.
Tidak adanya
jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4.
Kerentanan
terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5.
Rendahnya
kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6.
Kurangnya
apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7.
Tidak adanya
akses dalam lapangan
8.
Ketidakmampuan
untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9.
Ketidakmampuan
dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok
marginal dan terpencil).
2.4 Perkembangan Tingkat Kemiskinan
di Indonesia
Laporan Bank
Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir keadaan
kemiskinan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini diduga karena pesatnya
pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan meningkatnya Gross Domestic
Product (GDP) dan atau disebabkan semakin luasnya kesenjangan social.
Hingga kini
kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang menjadi isu sentral di
Indonesia. Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang
dari US$ 2 per hari. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam,
dan Kamboja jika digabungkan. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan HDI Indonesia di peringkat 124 dari 187 negara pada tahun 2011. Di
tahun yang sama, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 30 juta orang,
sebesar 37% dari jumlah tersebut berada di daerah perkotaan dan 63% di daerah
pedesaan.
Kemiskinan
menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan secara
terbatas, membuat anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas,
kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya kemampuan untuk menabung dan
berinvestasi, minimnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan
dan jaminan sosial, serta menguatnya arus urbanisasi ke kota.
2.5 Faktor-Faktor Penyebab
Kemiskinan
Ada dua kondisi
yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan
buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan
diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan
ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia.
Secara umum ada beberpa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah kemiskinan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kreativitas individu
Jika seseorang dapat menggunakan kretivitasnya, tidak dipungkiri mereka
dapat memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka
dapat menggunakan sarana prasarana dan segala aspek yang ada untuk mencari dan
mendapatkan sumber penghasilan.
2.
Biaya kehidupan
yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah akibat dari
tidak adanya keseimbangan pendapatan
atau gaji masyarakat. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya tenaga
kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
3.
Tingkat kelahiran yang tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat
memicu terjadinya kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya
pengeluaran biaya yang lebih besar, sehingga dapat dimungkinkan harta
kekayaannya lama kelamaan akan terkuras. Namun hal ini berbeda untuk kelompok
sosial yang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih atau tetap.
4.
Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Seseorang yang berada di lingkungan miskin
pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan. Apalagi individu dalam kelompok
tersebut adalah individu yang tidak mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak
mampu memenuhi kebutuhannya atau malas bekerja.
5.
Keturunan
Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan ia akan ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk mengubah keadaannya.
Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan ia akan ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk mengubah keadaannya.
Selain itu, ada juga penyebab utama lain dari
timbulnya kemiskinan ini, diantaranya :
ü Pola hidup
konsumtif dan kurang menghargai waktu
ü Kurangnya
perhatian dari pemerintah
ü Tidak dapat
memanfaatkan SDA atau SDM setempat
2.6 Dampak yang Ditimbulkan Akibat
Kemiskinan
Masalah kemiskinan yang terjadi akan
menimbulkan dampak atau akibat antara lain adalah
1.
Meningkatnya tingkat kriminalitas.
Kriminalitas disini yang
sering terjadi antara lain adalah pencurian, pencopetan, perampokan, dan
lain-lain. Alasan mereka melakukan hal itu adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, karena mereka tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi
kebutuhannya. Seseorang cenderung melakukan apa saja jika terdesak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik itu dengan cara halal maupun tidak. Sehingga
tingkat kriminalitas di kota-kota besar meningkat.
2.
Semakin rendahnya tingkat kesehatan dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Hal ini terjadi karena
masyarakat miskin cenderung kesulitan pula dalam memenuhi kebutuhan makan
mereka. Sehingga kandungan gizi yang ada pada makanan yang biasa dikonsumsiny
setiap hari kurang, atau bahkan sudah tidak layak konsumsi. Akibatnya,
kesehatan mereka terganggu dan tingkat kesehatannya semakin menurun.
3.
Putusnya sekolah dan kesempatan mendapat pendidikan yang layak
pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat miskin
yang semakin menurun, dapat disebabkan karena mereka sulit untuk bersekolah
atau menyekolah anak mereka (sebagai orang tua), sehingga pendidikan mereka pun
tidak jauh berbeda dengan orang tua mereka.
2.7 Cara Mengatasi Masalah
Kemiskinan
1.
Menggalakkan program urbanisasi.
Penyebab lain dari kemiskinan karena jumlah
penduduk yang sangat padat, sedangkan jumlah lowongan pekerjaan yang sangat
terbatas. Sehingga pemerintah dapat mengatasi kepadatan penduduk tersebut dengan menggalakan program urbanisasi. Sehingga jumlah penduduk di setiap
daerah dapat merata. Selain itu juga di daerah tujuan urbanisasi harus
disediakan fasilitas seperti adanya lowongan pekerjan yang memadahi, sehingga
nasib para masyarakat urban tidak sama seperti sebelumnya.
2.
Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) bagi
orang yang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di dunia
usaha.
Selain memberi bantuan berupa uang tunai atau bahan makanan pemerintah
juga harus memberi pengarahan dan pembekalan atau ketrampilan tertentu untuk
masyarakat miskin, agar dapat memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk bekerja
tanpa dipungut biaya. Sehingga mampu bekerja dan menghidupi keluarga tanpa menggantungkan
hidupnya pada pemerintah.
3.
Masyarakat juga harus etos kerja dan memiliki kemauan untuk lebih
maju
Untuk masyarakat sendiri diharapkan untuk bersungguh-sungguh
dalam berusaha lebih maju dan meningkatkan etos kerja. Sehingga tujuan utama dari program
pengentasan kemiskinan yang sudah lama melanda sebagian masyarakat dapat
teratasi. Dan masalah kemiskinan akan dapat berkurang bahkan hilang sama
sekali.
4. Menigkatkan
infrastruktur daerah dan akses masyarakat miskin
Dapat
dilakukan Dengan cara Mengurangi kesenjangan antar daerah, penyediaan
sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah
langka sumber air bersih, pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga
daerah-daerah tertinggal.
5.
Menyediakan
lebih banyak dana untuk daerah-daerah miskin
Dengan
cara meretistribusikan sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki
pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, dapat disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari
sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang
alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah
kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun
harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah:
1.
Pemerintah
sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera mengatasi masalah
kemiskinan di Indonesia
2.
Sebagai warga
negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah dengan
sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari
kemiskinan.
3.
Marilah kita
tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang
masih mengalami kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar