Cari Blog Ini

Senin, 06 Agustus 2018

Contoh Makalah Dampak Penanggulangan Bencana Alam




 
 KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabilalamin,,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME Allah SWT karena dengan rahmat dan pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini selesai, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua Pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan makalah ini,
Makalah ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan cara mnenanganinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi kita semua.
Aminn,,



Penyusun




                                                                                               







DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
      1.1  Latar Belakang...................................................................................................... 1
      1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
      1.3 tujuan   ...................................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bencana Alam........................................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Bencana Alam...................................................................................... 4
2.3 Contoh Bencana Alam di Sekitar Kita................................................................... 5
2.4 Dampak Bencana Alam..........................................................................................         
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN         




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa devinis bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?



1. 3  Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami ysuatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsorD dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia ynyawaD dan segala produk budidayanya ykepemilikan, harta dan bendaD, kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi yhazardD serta memiliki kerentanan/kerawananyvulnerabilityD yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana ydisaster resilienceD. Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah f menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2.2    Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi ygaya endogenD. Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2.      Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan ybukan oleh manusiaD.
Gerakan tanah longsor termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis hujan, tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis yjenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya.
3.      Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2.3    Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
1.1  Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungaibanjir danau, dan banjir laut pasang.
a.       Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b.      Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c.       Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

1.2 Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 
a.       Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b.      Pendangkalan sungai,
c.       Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d.      Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e.       Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f.       Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

1.3 Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a.       Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b.      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c.       Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d.      Rusaknya areal pertanian
e.       Timbulnya penyakit-penyakit
f.       Menghambat transportasi darat
1.4 Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a.       Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b.      Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c.       Membangun rute-rute drainase alternatif ykanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipaD sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d.      Tidak mendirikan bangunan pada wilayah yareaD yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e.       Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.      Tanah longsor
tanah longsor adalah suatu  peristiwa geologi yangmerupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau pun percampuran keduanya,  menuruni atau keluar lereng akibat dariterganggunya kesetabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. tanahlongsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi karena pergerakan masa  batuan atau tanah dengan  berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitufaktor pendorong dan faktor pemicu. ,aktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri sedangkan f aktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. beskipun penyebab utama kejadian ini adalah grafitasi yang memengaruhi suatulereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh
erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yangdiakibatkan hujan lebat gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornyalereng-lereng yang lemah gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang hujan lebatdan aliran debu-debu getaran dari mesin lalu lintas penggunaan bahan-bahan peledak dan  bahkan  petir 
Berat yang terlalu berlebihan,  misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.


2.1  Dampak yang diakibatkan tanah longsor
Dampak  yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korbanmeninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah. dampak negative yang lain yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian yang beradadilokasi tanah longsor. ikibat longsoran tanah kadang menutup badan jalansehingga terhambatnya arus lalu lintas yang menghubungkan ke wilayah yang lain.
2.2  Cara penanggulangan bencana longsor
a.       Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman danfasilitas utama lainnya. 
b.      bengurangi tingkat keterjalan lereng.
c.       beningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaanmaupun air tanah. ,ungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air kedalam lereng ke luar lereng.  drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
d.      pembuatan bangunan penahan jangkar (anchor ) dan Pilling
e.       Derasering dengan sistem drainase yang tepat 6drainase pada teras - terasdijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah.
f.       penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam dengan kemiringan lebihdari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput.)
g.      bendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
h.      belakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
i.        oengenalan daerah rawan longsor. 
j.        oembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
k.      penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah.
l.        pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
m.    Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
n.      Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

3.      Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

3.1  Macam Macam Gempa Bumi
1.      Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2.      Gempa bumi tektoni k ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
3.2  Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahanlagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
3.3 Dampak Gempa Bumi
 Goncangan gempa bisa sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak kalah dahsyat. Gempa merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana. Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan, kejadian-kejadian yang mungkin terjadi mengiringi peristiwa gempa bumi sebagai berikut.
a.      Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan lempeng bumi turun sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan. Selanjutnya gelombang ini merusak apa saja yang dilaluinya.
Sebelum tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah, getaran kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah laut, biasanya juga terdengar bunyi keras, tercium bau garam menyengat dan air laut terasa dingin.
b.      Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.

c.       Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Dari hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui bahwa terjadi perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan mengakibatkan perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat guncangan gempa. Struktur tanah seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa, tegangan pori udara dalam lapisan tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah menurun hingga mencapai nilai terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan sehingga mengakibatkan runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi tanah longsor.

d.      Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.

e.       Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin terisi oleh saluran primer, sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan kestabilan tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati, sumur kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau munculnya mata air baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata air setelah guncangan gempa.

f.       Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para korban. Akibat bencana tersebut, sebagian besar korban dapat mengalami penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan terhadap sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang sebenarnya wajar terjadi di tengah kehidupan sehari-hari.



3.4  Cara Mencegah Gempa Bumi
         Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
  1. Menjaga kelestarian lingkungan
  2. Tidak merusak hutan
  3. Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
  4. Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
  5. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
  6. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
  7. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
  8. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
  9. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
  10. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
  11. ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
  12. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
  13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
  14. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
  15. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
  16. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi
2.4    Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi yhazardD serta memiliki kerentanan/kerawananyvulnerabilityD yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana ydisaster resilienceD. Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah f menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami ysuatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsorD dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam ekstra-terestrial
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA “ SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA”

  M A K A L A H DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA “ SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA” BAB I PENDAHULUAN A.   ...