KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabilalamin,,
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME Allah SWT karena dengan rahmat dan
pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini selesai,
kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua Pihak yang telah ikut andil
dalam penyusunan makalah ini,
Makalah
ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan cara
mnenanganinya.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai
penyusun dan umumnya bagi kita semua.
Aminn,,
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................. 1
1.3 tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Bencana Alam........................................................................................... 3
2.2
Klasifikasi Bencana Alam...................................................................................... 4
2.3 Contoh
Bencana Alam di Sekitar Kita................................................................... 5
2.4 Dampak
Bencana Alam..........................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1
Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang
tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak
jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung
bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti,
meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan
bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus
dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus
direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami
dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang
dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam
makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa devinis bencana alam itu ?
2. Apa saja klasifikasi bencana alam
itu ?
3. Apa saja macam – macam bencana
alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4. Apa saja dampak yang terjadi
akibat bencana alam itu ?
1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan devinisi bencana
alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana
alama.
3. Menjelaskan macam – macam bencana
alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi
akibat bencana alam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas
alami ysuatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsorD dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan
oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah
dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia ynyawaD dan segala produk budidayanya ykepemilikan, harta dan bendaD,
kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak
akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya
gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya
atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi yhazardD serta memiliki kerentanan/kerawananyvulnerabilityD yang
juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana ydisaster resilienceD.
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah f menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
2.2
Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini
disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi ygaya endogenD. Yang
termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung
berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam
klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan
hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang,
angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan ybukan oleh manusiaD.
Gerakan tanah longsor
termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis
hujan, tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis yjenis dan
karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya.
3.
Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam
Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh :
hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
2.3
Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.
Banjir
Banjir adalah bencana
akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan
air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh
orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
1.1 Jenis
– Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak
pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan
menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir
danau,
dan banjir
laut pasang.
a.
Banjir Sungai
b.
Banjir Danau
c.
Banjir Laut pasang
1.2 Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab
terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
1.3 Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup berupa:
e.
Timbulnya penyakit-penyakit
1.4 Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir
banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a.
Membersihkan
saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan
terjadinya banjir.
b.
Mengeruk sungai-sungai
dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c.
Membangun
rute-rute drainase alternatif ykanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipaD
sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d.
Tidak
mendirikan bangunan pada wilayah yareaD yang menjadi daerah lokasi penyerapan
air.
e.
Tidak
menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap
air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat
diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula
dapat menyebabkan tanah longsor.
Membuat
tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok
laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak
masuk ke dalam daratan.
2.
Tanah
longsor
tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yangmerupakan
salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau pun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dariterganggunya kesetabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.
tanahlongsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun
lereng. yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah.
secara
umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitufaktor pendorong dan
faktor pemicu. ,aktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi
kondisi material sendiri sedangkan f aktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. beskipun penyebab utama kejadian ini adalah grafitasi yang memengaruhi suatulereng yang curam,
namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh
erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng
yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi
yangdiakibatkan hujan lebat gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornyalereng-lereng
yang lemah gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang hujan lebatdan aliran
debu-debu getaran dari mesin lalu
lintas penggunaan
bahan-bahan peledak dan bahkan petir
Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
2.1 Dampak
yang diakibatkan tanah longsor
Dampak
yang diakibatkan oleh bencana tanah
longsor adalah korbanmeninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran
tanah. dampak negative yang lain yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian
yang beradadilokasi tanah longsor. ikibat longsoran tanah kadang menutup badan
jalansehingga terhambatnya arus lalu lintas yang menghubungkan ke wilayah yang lain.
2.2
Cara penanggulangan bencana longsor
a. Hindarkan
daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman danfasilitas utama
lainnya.
b. bengurangi
tingkat keterjalan lereng.
c. beningkatkan/memperbaiki
dan memelihara drainase baik air permukaanmaupun air tanah. ,ungsi drainase
adalah untuk menjauhkan air dari lereng menghidari air meresap ke dalam lereng
atau menguras air kedalam lereng ke luar lereng. drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat
atau meresapkan air ke dalam tanah.
d. pembuatan
bangunan penahan jangkar (anchor ) dan Pilling
e. Derasering
dengan sistem drainase yang tepat 6drainase pada teras - terasdijaga jangan
sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah.
f. penghijauan
dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus
untuk lereng curam dengan kemiringan lebihdari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya
tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih
pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput.)
g. bendirikan
bangunan dengan fondasi yang kuat.
h. belakukan
pemadatan tanah disekitar perumahan.
i.
oengenalan daerah rawan longsor.
j.
oembuatan tanggul penahan untuk runtuhan
batuan (rock fall).
k. penutupan
rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah.
l.
pondasi tiang pancang sangat disarankan
untuk menghindari bahaya liquefaction.
m. Utilitas
yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
n. Dalam
beberapa kasus relokasi sangat disarankan.
3.
Gempa
bumi
Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi
tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi
apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk
dapat ditahan.
3.1 Macam
Macam Gempa Bumi
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ;
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi.
Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektoni k ; Gempabumi ini
disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam
di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
3.2 Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat
ditahanlagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan
terjadi.
Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
3.3 Dampak Gempa Bumi
Goncangan gempa bisa sangat
hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak kalah dahsyat. Gempa merupakan
salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana. Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan,
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi mengiringi peristiwa gempa bumi sebagai
berikut.
a.
Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya
gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut
muncul jika di pusat gempa terjadi patahan lempeng bumi turun sehingga air laut
surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian gelombang sangat tinggi dan
berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan. Selanjutnya
gelombang ini merusak apa saja yang dilaluinya.
Sebelum tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti
terjadi gerakan tanah, getaran kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah
laut, biasanya juga terdengar bunyi keras, tercium bau garam menyengat dan air
laut terasa dingin.
b.
Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh
pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka
bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun
rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.
c.
Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Dari hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta
diketahui bahwa terjadi perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat
gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran
tanah dan mengakibatkan perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng
curam akibat guncangan gempa. Struktur tanah seperti ini berbutir kasar dan
dalam kondisi kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa, tegangan pori udara
dalam lapisan tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah menurun hingga
mencapai nilai terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan sehingga
mengakibatkan runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi
tanah longsor.
d.
Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga
mengakibatkan keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan
tanah ikut bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.
e.
Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat
terbuka, tidak bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan
tanah sehingga ada mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk
kantong-kantong air di bawah tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin
terisi oleh saluran primer, sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan
kestabilan tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi
lapisan dalam kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan
tanah terkoyak, dan bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa
tiba-tiba ada mata air yang mati, sumur kering, atau muncul mata air baru di
tempat lain. Hilangnya mata air atau munculnya mata air baru di tempat lain
akibat patahan dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan adanya
perubahan tata air setelah guncangan gempa.
f.
Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik atau
bangunan, harta benda, dan jiwa manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para
korban. Akibat bencana tersebut, sebagian besar korban dapat mengalami
penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang
berlebihan terhadap sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka
perubahan kecil lain yang sebenarnya wajar terjadi di tengah kehidupan
sehari-hari.
3.4 Cara Mencegah Gempa Bumi
Upaya
Pengurangan Bencana Gempa Bumi
- Menjaga kelestarian lingkungan
- Tidak merusak hutan
- Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
- Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
- Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
- Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
- Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
- Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
- Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
- Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
- ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
- Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
- Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
- Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
- Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
- Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi
2.4
Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan
menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa
bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya
atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi yhazardD serta memiliki kerentanan/kerawananyvulnerabilityD yang
juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana ydisaster resilienceD.
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah f menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana
berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut
menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan
sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian
terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul
kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga
menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bencana alam adalah
konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami ysuatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, tanah longsorD dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya
tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam
ekstra-terestrial
Sedangkan macam- macam
bencana alam yang ada di sekitar kita Pemanasan Global, Gempa bumi, Gunung meletus, Kebakaran liar, Banjir Tsunami , Bencana alam terkait cuaca Tornado dan Kemarau.
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan
kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana
itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan
masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Lihat contoh makalah lainya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar