BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia adalah Negara agraris.
Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di tanah Indonesia . Sepert serealia
dan umbi-umbian. Serealia merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Setiap
daerah mempunyai bahan makanan pokok masing- masing, sehingga banyak
bermunculan tanaman serealia di tanah Indonesia. Ada sagu yang menjadi makanan
pokok masyarakat timur. Beras yang menjadi makanan pokokmasyarakat Indonesia
barat.
Karbohidrat merupakan sumber energy
utama dalam kebanyakan makanan kita. Serealia merupakan salah satu bahan pangan
sumber karbohidrat. Sebagian besar makanan pokok dunia tergolong serealia,
misalnya beras, gandum, jagung, oats, sorghum, dan sebagainya. Serealia
merupakan salah satu bahan pangan yang bisa di dapatkan dengan mudah. Akan
tetapi, pada saat proses penyimpanan tidak sedikit serealia yang mengalami
kerusakan. Apabila hasil panen serealia dibiarkan di udara terbuka pada suhu
kamar atau dibiarkan tanpa perlakuan, maka
lama kelamaan akan mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh
mekanis, fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis. Pengaruh-pengaruh tersebut kemungkinan
dapat mengakibatkan kerusakan atau pembusukan, terutama pada saat panen
melimpah. Kerusakan pangan dapat ditinjau berdasarkan nilai gizi, estetika dan keracunan.
Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara memilih serealia, menyimpan
serealia, mengetahui tanda–tanda kerusakan dan cara pencegahannya dari serealia,
serta hasil olah serealia mulai dari mentah sampai jadi. (Dinarihandyn,2014).
Selain serealia, Indonesia juga
mempunyai kekayaan alam yang melimpah pada jenis tanaman pangan lokal
umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan umbi belum optimal. Agar
kecukupan pangan saat ini bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi. Pada
umumnya umbi-umbian digolongkan atas beberapa macam, seperti ubi kayu, ubi
jalar, talas, gadung,garut dan sebagainya. Umbi-umbian juga mempunyai komposisi
komposisi kimia yang mempengaruhi berlangsungnya ketahanan umbi tersebut.
Melalui pengolahan lebih lanjut, singkong dapat memberikan energi yang hampir
setara dengan beras sehingga dapat dijadikan sebagai pangan nalternatif pengganti
beras.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian
dan Jenis Umbi serta Serealia
2.
Pemanfaatan
dan Pengolahan Umbi serta Serealia
3.
Teknologi
Pengolahan Umbi serta Serealia
4.
Pengertian
tepung dan jenisnya
5.
Pengelolaan
makan jadi dari bahan tepung dan pati
1.3
TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui pengertian dan jenis Umbi serta Serealia
2.
Mengetahui pemanfaatan dan Pengolahan Umbi serta Serealia
3.
Mengetahui Teknologi Pengolahan Umbi serta Serealia
4. Mengetahui pengelolaan dan jenis jenis
tepung
5. Mengetahui pengelolaan makan bebahan dasar
tepung dan pati
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dan Jenis Umbi serta Serealia
1. Umbi-Umbian
Umbi-umbian
adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya. Pada umumnya
umbi-umbian tersebut adalah bahan sumber karbohidrat terutama pati dan
merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Umbi-umbian
digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok karena mempunyai kandungan
karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi dan kandungan serat yang tinggi.
Namun pemanfaatan umbi-umbian masih belum maksimal karena dianggap sebagai
makanan tradisional yang kurang berkelas.
Umbi-umbian
dapat dibedakan berdasarkan asalnya, yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar
atau batang sebenarnya adalah bagian akar atau batang yang digunakan sebagai
tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya ubi kayu,
bangkuang, sedangkan ubi jalar, kentang adalah umbi batang.
2.
Serealia
Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota
dari famili graminae. Serealia, dikenal juga sebagai sereal atau
biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen
biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai
bijirin. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan
disebut sebagai serealia sejati.
Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi
tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum,
gandum durum, jelai, haver, sorgum, dan gandum hitam. Beberapa tanaman
penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu
(pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa.
Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut
dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu,
ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan
dipanen bulir/bijinya. Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh
dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia
dan ternak.
2.2 Pemanfaatan
Umbi dan Serealia
1.
Pemanfaatan Umbi-Umbian
a) Ubi Jalar
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang
populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan,
merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan
produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain
cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan
kalasan. Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan
lembab. Manfaat-manfaatnya sangat banyak yaitu:
· Mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat
elastisitas kulit
· Vitamin A dan beta carotene dari warna ungu, oranye, dan
merah ubi untuk melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker
mulut.
· Memiliki rasa manis yang bebas lemak
sehingga cocok untuk penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula
darah.
· Mengandung vitamin B6 yang dapat
mencegah serangan jantung dan kalium yang berfungsi menstabilkan tekanan darah
dan dapat mengurangi stress, dll.
b)
Singkong/Ubi Kayu (Ketela Pohon)
Singkong
atau sering juga disebut ubi kayu, tentu sudah sangat akrab dalam kehidupan
sehari-hari kita. Secara tradisional singkong kayu diminati sebagai pengganti
dari makanan pokok kita yaitu nasi. Hal itu tak salah, karena singkong memang
mengandung cukup tinggi kalori dan sumber energi yang baik. Dalam
perkembangannya, singkong kini telah banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai
macam makanan, atau diambil patinya untuk berbagai macam keperluan.
Tanaman
singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan kalori,
protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C,
amilum, enzim, gliosida, dan kalium oksalat. Oleh karenanya menurut pakar
tanaman obat, singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan,
antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu tanaman
singkong dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai
keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain untuk:
· Melancarkan pencernaan, karena banyak mengandung serat yang
tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air
besar serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan
menjadi sehat.
· Obat luka bernanah dan terbakar.
· Obat perban dalam
· Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan
dengan kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan
kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam
waktu yang lama.
c)
Talas
Talas
merupakan salah satu sumber karbohidrat yang termasuk ke dalam umbi umbian
(seperti ubi kayu dan ubi jalar). Biasanya masyarakat kita mengkonsumsi talas
hanya untuk camilan. Namun di beberapa daerah di Indonesia umbi talas ini
dijadikan sebagai makanan pokok pengganti beras. Umbi yang rasanya cukup lezat
ini biasa dimasak dengan cara digoreng, direbus, ataupun dikukus. Manfaat utama
umbi talas adalah sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Bagian tanaman ini
yang dapat dimakan yaitu umbi, tunas muda, dan batang daun. Selain itu umbi,
pelepah, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat, maupun
pembungkus makanan, sedangkan daun, kulit, dan ampas umbinya dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak.
d) Kentang
Kentang adalah salah satu tanaman tahunan yang paling banyak
ditanam diseluruh dunia. Ia merupakan tanaman semusim cocok ditanam di dataran
tinggi serta di daerah yang beriklim tropis. Kentang yang dimanfaatkan untuk
dimakan umbi batangnya. Penduduk Eropa dan Amerika Serikat memanfaatkan kentang
sebagai makanan pokok, namun sekarang banyak orang yang memanfaatkan kentang
sebagai makanan alternatif untuk program diet. Hal ini dikarenakan kentang kaya
akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan tepung dan gula
yang tinggi, vitamin dan serat. Kentang memiliki kandungan gizi yang lebih
tinggi dibandingkan nasi, karena memiliki kandungan protein dan mineral yang
lebih lengkap.
Kentang, apabila dikonsumsi dengan
kulitnya (dibersihkan dengan benar), masuk dalam kategori karbohidrat kompleks.
Selain itu, kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam
darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandungan vitamin serta kalsium
yang tinggi. Dengan banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki banyak
manfaat, antara lain:
· Kesehatan
sistem pencernaan karena memiliki serat yang cukup tinggi.
· Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf,
tumor, dan dapat membantu mengurangi resiko kanker prostat dan kanker rahim.
Kentang segar dengan kulitnya kaya antioksidan dari vitamin C.
· Baik untuk kesehatan kulit wajah dengan membalurkan parutan
kentang di wajah dan dapat membuat kulit wajah bersinar dan mengurangi
pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata.
2.
Pemanfaatan Serealia
e) Padi (Beras)
Beras adalah bulir padi yang sudah dipisahkan dari sekam.
Beras mengandung karbohidrat yang kaya akan zat gula atau glukosa. Rasa manis
dari kandungan glukosa merupakan sumber energi yang bermanfaat bagi tubuh untuk
melakukan berbagai aktifitas. Selain rasa manis dan beras tanak, nasi cocok
dipadukan dengan berbagai lauk pauk yang membuat orang menggunakan beras
sebagai makanan poko. Warna beras yang berbeda beda diatur secara genetik,
akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan
komposisi pati pada endospermia. Adapun berbagai jenis warna beras yaitu beras
putih, beras merah, beras ketan hitam, dan beras ketan putih.
f) Jagung
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu serealia yang
strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Selain
sebagai sumber karbohidrat, juga merupakan sumber protein yang penting dalam
menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi utama jagung adalah pati
(72%-73%),dengan perbandingan amilosa dan amilopektin 25-30% : 70-75%, namun
pada jagung pulut (waxy maize) 0-7% : 93-100%. Kadar gula sederhana jagung
(glukosa, fruktosa, dan sukrosa) berkisar antara 1-3%. Kandungan karbohidrat
dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk
pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Perbedaan ini tidak hanya
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa
lebih manis ketika masih muda.
Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang masih muda dapat
digunakan untuk pakan ternak, yang tua (setelah dipanen) dapat digunakan untuk
pupuk hijau atau kompos. Saat ini cukup banyak yang memanfaatkan batang jagung
untuk kertas. Harganya cukup menarik seiring dengan kenaikan harga bahan baku
kertas berupa pulp. Buah jagung yang masih muda banyak digunakan sebagai
sayuran, perkedel, bakwan, dan sebagainya. Kegunaan lain dari jagung adalah
sebagai pakan ternak, bahan baku farmasi, dextrin, perekat, tekstil, minyak
goreng, dan etanol.
g) Gandum
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis tanaman yang kaya akan
karbohidrat. Gandum biasanya diguanakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan
ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Biji gandum terdiri
atas: 83% endosperma, 14,5% bran & aleurone layer, 2,5% germ. Tepung terigu
adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai
bahan dasar pembuat kue, mi, dan roti. Tepung terigu mengandung banyak zat
pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga
mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan
kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.
h) Sorgum
Sorgum
adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan
ternak, dan bahan baku industri. Tanaman sorgum mirip tanaman jagung, namun
tumbuh lebih tinggi dan cocok ditanam di tempat yang kering maupun berair, dan
tahan terhadap hama daripada tanaman sejenisnya. Dari segi gizi, sorgum
mengandung karbohidrat, protein, kalsium, dan zat lain yang bermanfaat. Sorgum
bermanfaat mulai dari daun sampai akarnya.
·
Daunnya menjadi sumber pakan ternak,
tangkai daunnya bisa dijadikan kerajinan tangan dan sapu. Bunga sorgum juga
bisa dimanfaatkan sebagai bunga kering untuk hiasan.
·
Batangnya adalah lumbung bioetanol
dan bahan pembuat kertas. Batang yang masih muda bisa dibua sirup, karena
rasanya manis. Caranya, kupas kulit batang yang masih muda dan diambil bagian
dalamnya.
·
Akarnya dapat digunakan sebagai jamu
untuk memperlancar peredaran darah. Akar cukup diseduh, lalu airnya diminum.
·
Bijinya mengandung gizi tinggi,
nilai protein, kalsium, dan karbohidratnya lebih besar dibandingkan beras dan
jagung. Sorgum juga kaya serat dan mengandung gluten rendah. Biji sorgum dapat
dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan makanan. Bahkan setelah dikupas
kulitnya, biji sorgum dapat langsung ditanak layaknya beras dan dikonsumsi.
2.3 Teknologi Pengolahan Umbi
dan Serealia
1.
Merebus (Boiling)
Merebus adalah melunakkan atau mematangkan bahan makanan
dalam cairan (air, kaldu, santan, atau susu sampai mendidih). Kematangan bahan
makanan tidak boleh terlalu lunak agar vitaminnya masih ada. Misalnya merebus
jagung, dan jenis umbi-umbian
2.
Mengukus (Steaming)
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Bahan makanan diletakkan dalam suatu tempat, lalu uap air disalurkan
di sekeliling bahan makanan yang dikukus. Dengan mengukus rasa asli dan nutrisi
makanan tetap terjaga. Alat yang biasa digunakan seperti langseng, dandang, dan
kukusan atau klakat. Misalnya kita membuat kue dari ubi jalar yang proses
memasaknya dikukus ataupun jenis umbi lainnya.
3.
Menggoreng (Frying)
Menggoreng adalah metode memasak bahan makanan di dalam
minyak goreng panas. Menggoreng bisa dilakukan dengan medium minyak goreng
banyak (deep frying), sehingga bahan makanan yang digoreng tercelup minyak dan
minyak goreng sedikit (pan frying/shallow frying). Namun, ada juga menggoreng
non minyak (sangrai) biasanya untuk menggoreng kerupuk melarat/kerupuk disel
(kerupuk yang dibuat dari kanji) dengan menggunakan medium pasir, atau
menggoreng menggunakan medium udara panas biasanya menggoreng kopi biji atau
kacang tanah polong. Misalnya kita akan membuat Keripik dari umbi-umbian.
4.
Penyosohan
Penyosohan merupakan proses untuk menghilangkan kulit biji
dengan disosoh. Penyosohan secara tradisional dilakukan dengan alu dan lumpang
ditambah percikan air ke biji serealia yang ditumbuk. Proses penyosohan
diharapkan dapat menghilangkan kulit ari dan lembaga pada biji serealia,
sehingga menjadi butiran besar ataupun butiran kecil untuk mempermudah dalam
proses penanganan lanjutan. Saat ini, penyosohan dilakukan dengan menggunakan
mesin.
5.
Penggilingan
Penggilingan dimaksudkan untuk menghaluskan bahan baku
menjadi adonan. Proses penggilingan dapat dilakukan secara tradisional dan
modern. Cara tradisional penghalusan bahan baku dilakukan dengan pemarutan atau
penumbukan hingga halus. Jika secara modern penghalusan bahan baku dilakukan
dengan menggunakan mesin penggilingan.
6.
Pengeringan
Tujuan utama pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan
air bahan sampai batas yang aman untuk disimpan. Pengeringan dengan panas
matahari merupakan teknik pengolahan yang paling sederhana. Setelah bahan baku
pangan dikupas/dibersihkan dan mengalami pencucian dan pemotongan, kemudian
bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari hingga
kering. Faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu kecepatan pengeringan
dari suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan modern dilakukan dengan mesin
yang dapat di atur suhunya sesuai kebutuhan.
7.
Blanching
Blanching adalah proses perlakuan pemanasan awal yang
biasanya dilakukan pada bahan nabati segar sebelum mengalami proses pembekuan,
pengeringan atau pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses
pengupasan kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan
warna dari beberapa sayuran (terutama hijau) sehingga klorofilnya tidak hilang
dan tetap segar.
Proses blanching dilakukan dengan memanaskan bahan pangan
pada suhu kurang dari 100oC dengan menggunakan air panas atau uap air panas.
Contoh proses blanching yaitu mencelupkan sayuran atau buah di dalam air
mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama 3 sampai 5 menit.
Kemudian langsung/segera dilanjutkan proses pendinginan dengan cara dibenamkan
ke dalam air es selama beberapa waktu, biasanya lamanya waktu untuk proses
pendidngan sama dengan lama waktu yang digunakan untuk blancing.
Waktu pendinginan ini tidak boleh terlalu lama, karena dapat
menyebabkan meningkatnya kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air
pendingin. Untuk meminimalkan kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air
pendingin, maka proses pendinginan dapat dilakukan dengan menggunakan udara
dingin sebagai media pendinginnya. Pendinginan bertujuan untuk mencegah
pelunakan jaringan yang berlebihan sekaligus dan sebagai proses pencucian
setelah blanching. Setiap bahan pangan memiliki waktu proses blanching yang
berbeda-beda untuk inaktivasi enzim, tergantung pada jenis bahan tersebut,
metode blanching yang digunakan, ukuran bahan dan suhu media pemanas yang
digunakan. Misalnya produk jagung kaleng.
2.4 pengertian dan jenis-jenis tepung
1.
Pengertian tepung
Tepung
merupakan suatu partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus.
Pengertian tepung sebenarnya meliputi produk-produk bahan baku pangan
maupun selain makanan. Namun, dalam bab ini, kita akan membahas
jenistepung-tepungan yang digunakan untuk bahan makanan.Berdasarkan sumbernya,
tepung-tepungan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitutepung nabati dan tepung
hewani. Tepung yang tergolong dalam kelompok nabatiantara lain adalah tepung
terigu, tepung kedelai, dan sagu. Sementara tepung yangtergolong hewani
misalnya adalah tepung tulang, tepung ikan, tepung darah sapi,tepung susu, dan
sebagainya.Tepung-tepungan juga dapat dikelompokkan berdasarkan kandungannya,
yaituTepung dan Pati. Dalam pengertian ini, Tepung adalah hasil penghancuran
bahan bakuyang telah dikeringkan hingga sangat halus sehingga kandungan
karbohidrat, protein,lemak, mineral, serta vitaminnya masih lengkap. Sementara
Pati adalah hasil ekstraksikarbohidrat dari tepung sehingga kandungan gi!i yang
lain "protein, lemak, vitamin,dan mineral” sangat rendah serta tidak
diharapkan masih terkandung dalam pati.contoh dari Tepung adalah tepung terigu,
tepung kedelai, dan tepung beras. Contoh dari Pati adalah tapioka
"kanji” dan sagu.
2.
pengertian dan jenis-jenis pati
A.
Pengertian pati
Pati adalah jenis
karbohidrat yang biasanya terdapat pada bahan pangan yang merupakan polimer
glukosa yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Contoh bahan pangan yang
mengandung pati adalah beras, singkong, jagung, gandum, dll.
Dalam
tepung singkong itu ada banyak komponen seperti protein, lemak, air, dan
karbohidrat yang salah satu jenisnya adalah pati. Pati ini bisa diambil dari
singkong dengan cara melarutkannya dengan air lalu diendapkan dan dikeringkan
menjadi tepung pati.
Komposisi
amilosa dan amilopektin pada pati dapat mempengaruhi karakteristik pati saat
pengolahan dan hasil akhir produk. Setiap komoditas pangan mempunyai pati
komposisi amilosa dan amilopektin yang berbeda. Oleh karena perlu diperhatikan
tepung atau pati apa yang akan dipakai untuk membuat makanan agar makanannya
enak.
B.
JENIS-jenis tepung pati
a.
Sagu (Sago Flour/ Sago Starch)
Tepung yang masuk ke dalam jenis pati ini terbuat dari
bagian tengah pohon sagu atau pohon aren,
Bagian tengah pohon ini dikeruk, dihaluskan, dicampur air, dan didiamkan
hingga mengendap. Endapan ini kemudian dikeringkan sampai berbentuk tepung. Teksturnya
dari tepung ini agak kesat dan berpasir dengan warna yang agak keruh. Tepung
sagu ini paling sering digunakan untuk pembuatan bubur, pempek, kue bika ambon,
kue Bagea (kue kering khas Ambon), dan kue sagu tentunya.
b.
Tepung
Hunkwe (Mungbean Starch)
Tepung hunkwe terbuat dari pati kacang hijau. Tepung ini
berwarna putih dan teksturnya sedikit lebih kasar dari tepung terigu, juga
memiliki aroma yang harum. Biasanya sih dibuat menjadi cendol, puding, kue
lapis, kue pisang, atau es gabus.
c.
Tapioka
(Tapioca Starch)
Tepung tapioka ini dibuat dari pati singkong. tepung ini
nyaris tidak mengandung protein, . Tepung ini memiliki warna yang bening,
kental dan bersifat agak lengket (sticky) jika dipanaskan. Biasanya,
tepung ini sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan bakso, atau
sering juga dijadikan pengental pada berbagai tumisan.
d.
Maizena (Corn Starch)
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ternyata maizena ini
bukan nama tepungnya, melainkan nama merek dagang dari tepung jagung. Tapi
sepertinya orang Indonesia lebih sering menggunakan kata tepung maizena ya
dibanding tepung jagung. Nah, ternyata maizena ini masuk ke dalam
golongan pati, lho. Teksturnya hampir sama seperti tepung terigu, hanya saja
warnanya lebih pucat dan keruh. Biasanya maizena ini digunakan sebagai bahan
utama pembuatan custard. Maizena ini sering juga digunakan sebagai
pengental pada sup maupun saus. Jika digunakan pada sponge cake dan
puding, akan memberikan efek lembut. Sedangkan pada cookies, akan
memberikan efek renyah.
e. Tepung Hong Kong atau Tepung Tang
Mien (Wheat Starch)
Tepung ini dibuat dari pati gandum, yang juga adalah
produk sampingan dari pembuatan gluten. Memiliki warna yang lebih putih dan
tekstur yang lebih halus dibandingkan tepung terigu/ gandum. Tepung ini
biasanya digunakan sebagai bahan pembuat kulit dumpling seperti hakau
sehingga didapatkan kulit yang lentur dan transparan cantik. Juga dipakai dalam
campuran adonan bakpao.
BAB III
PROSES PENGOLAHAN
3.1 Jenis-jenis dan Proses
pengolahan makan jadi berbahan dasar tepung pati
1. jenis jenis makanan berbahan dasar tepung
pati
a.
Pempek
b.
Soun
c.
Cimol
3.2 Proses pembuatan makanan jadi dari tepung
pati
3.2.1
Pembuatan makan jadi pempek palembang
Pembuatan makan jadi pempek palembang
A.
Daging ikan giling halus
( yg paling baik adalah ikan Gabus
atau Tenggiri, jika tidak ada, dapat diganti dengan ikan apa saja yg dagingnya
lebih banyak seperti Salmon,Tuna, Toman, Tongkol Kecil, Gurame, Sepat Besar,
buang tulang nya giling sampe halus dan jangan pake ikan yg banyak lemaknya
seperti Lele, Patin dsb )
B.
Tepung SAGU atau tepung kanji (tapioka),
Air, garam halus secukupnya, penyedap secukupnya.
C.
perbandingan antara Ikan dan sagu bisa
1:1 atau 1:3/4 atau 1:1/2, semakin banyak ikan semakin enak, tapi maksimal ikan
1 kg tepung sagu 0,5 kg.
1. Cara mengolah Ikan menjadi bahan adonan pempek
Peralatan
yang dibutuhkan :
1.
Pirikan ikan (bisa dari Bahan kuningan atau batok kelapa yg berlubang) Alat ini
sudah langka di jual dipasar,
2.
Jika susah memperolehnya, maka gunakan peralatan elektronics , seperti blender
atau food processor atau stand mixer.
3.
Ikan yang akan di olah, disiangi dan dibersihkan terlebih dahulu.
4.
Lepaskan kulit ikan dari dagingnya.
5.
Buang seluruh tulangnya.
6.
Potong kecil, siap untuk dipirik/digiling.
7.
Hasil gilingan
8.
Simpan hasil gilinag di freezer, menunggu waktu penggunaan.
2. Adonan Dasar Pempek
Bahan:
500 gram daging ikan tenggiri atau ikan gabus giling.
10 sendok makan air es/dingin
150 gram tepung sagu atau tepung kanji/tapioka
2 sendok teh garam
1/2 sendok teh vetsin
500 gram daging ikan tenggiri atau ikan gabus giling.
10 sendok makan air es/dingin
150 gram tepung sagu atau tepung kanji/tapioka
2 sendok teh garam
1/2 sendok teh vetsin
3. Proses Pembuatan Adonan Pempek
1. Keluarkan daging ikan giling dari freezer, cairkan.
2. Masukkan air es, vetsin, dan garam. Aduk sampai lengket.
3. Tambahkan tepung sagu atau kanji sedikit demi sedikit sambil diuleni/diuli hingga tidak menempel lagi ditangan.
4. Uleni/Uli adonan sampai rata
5. Ambil sedikit adonan dasar dan dibentuk sesuai dengan jenis pempek.
1. Keluarkan daging ikan giling dari freezer, cairkan.
2. Masukkan air es, vetsin, dan garam. Aduk sampai lengket.
3. Tambahkan tepung sagu atau kanji sedikit demi sedikit sambil diuleni/diuli hingga tidak menempel lagi ditangan.
4. Uleni/Uli adonan sampai rata
5. Ambil sedikit adonan dasar dan dibentuk sesuai dengan jenis pempek.
Direbus :
1.Didihkan sepanci air dengan 2 sdm minyak goreng
(untuk mencegah pempek lengket).
2.Masukan adonan pempek yg sudah dibentuk.
3.Biarkan sampai mengapung, angkat dan tiriskan.
4.Setelah dingin, siap disajikan.
2.Masukan adonan pempek yg sudah dibentuk.
3.Biarkan sampai mengapung, angkat dan tiriskan.
4.Setelah dingin, siap disajikan.
Jenis Pempek yang masaknya direbus :
*Pempek Lenjer (bentuknya lonjong bulat
kayak lontong), besar dan kecil
*Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil
*Tekwan.
*Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil
*Tekwan.
Digoreng :
1.Pempek Lenjer (bentuknya lonjong bulat
kayak lontong), besar dan kecil
2.Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil.
3.Pempek adaan (bola)
2.Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil.
3.Pempek adaan (bola)
Dikukus (Steam)
Adalah pempek kerupuk/kelesan
Dipanggang :
Dipanggang :
1.Lenggang
2.Otak-otak
3.Pempek Tunu
2.Otak-otak
3.Pempek Tunu
4. Bahan Untuk Cuko Pempek
Cuko
adalah Kuah atau saos cair yang menjadi paduan dikala makan pempek disebut
CUKO, sebetulnya kunci lezatnya pempek adalah
terletak dari enak tidak nya cuko ini, oleh karena itu orang
pempeknya boleh pulen atau pas adonannya tetapi bila cukonya tidak pas, rasanya
bakal tidak keruan.
BAHAN:
* 500 gram gula merah/gula aren warna coklat tua
* 50 gram asam jawa
* 4 sendok teh cuka putih/cuka dixi (untuk mengawetkan)
* 5 gelas air
* 5-8 siung bawang putih, cincang halus atau tumbuk
* 2 sendok makan ebi dihaluskan (Lihat Tips)
* 20-30 buah cabai rawit, dihaluskan (Lihat Tips)
* 1 sendok makan tongcai berikut tangkainya, cincang/giling halus
* 1-2 sendok teh garam (disesuaikan)
* 500 gram gula merah/gula aren warna coklat tua
* 50 gram asam jawa
* 4 sendok teh cuka putih/cuka dixi (untuk mengawetkan)
* 5 gelas air
* 5-8 siung bawang putih, cincang halus atau tumbuk
* 2 sendok makan ebi dihaluskan (Lihat Tips)
* 20-30 buah cabai rawit, dihaluskan (Lihat Tips)
* 1 sendok makan tongcai berikut tangkainya, cincang/giling halus
* 1-2 sendok teh garam (disesuaikan)
5. PROSES PEMBUATAN CUKO
1.Didihkan air dan gula merah, asam jawa, air, dan cuka dengan api kecil , setelah gula larut, angkat lalu saring.
2.Masukkan bawang putih, ebi, cabai rawit, garam, dan tongcai.
3.Memasukkan cabai, garam sebaik nya sambil di cicip, disesuaikan dengan selera.
4.Didihkan kembali lalu angkat.
1.Didihkan air dan gula merah, asam jawa, air, dan cuka dengan api kecil , setelah gula larut, angkat lalu saring.
2.Masukkan bawang putih, ebi, cabai rawit, garam, dan tongcai.
3.Memasukkan cabai, garam sebaik nya sambil di cicip, disesuaikan dengan selera.
4.Didihkan kembali lalu angkat.
BAB III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1.
Umbi-umbian
adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya. Pada umumnya
umbi-umbian tersebut adalah bahan sumber karbohidrat terutama pati dan
merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin. Umbi-umbian
adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya.
Serealia
adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari famili graminae. Serealia,
dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang
ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di
Malaysia disebut sebagai bijirin. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari
suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati.
Anggota
yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai
serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, sorgum,
dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga
sering disebut serealia semu (pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji
(seed amaranth), dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung
berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet.
Teknik
yang dipakai untuk mengolah umbi dan serealia adalah teknik merebus (boiling),
mengukus (steaming) dan menggoreng (frying), penyosohan, penggilingan,
pengeringan, dan blanching.
2.
Tepung
pati memiliki kandungan zat zat yang
bermanfaat bagi tubuh kita
3.
kami
dapat menyimpulkan bahwa pembuatan dan
pengelolaan makan yang berbahan dasar tepung pati harus memperhatikan perbandingan antara
penyampuran bahan bahan penunjang dan bahan
baku utama yaitu tepung pati. Serta proses penyampuran dan pengadukan adonan
agar menghasilkan kualitas makan yang baik.
5.2 Saran
1.
Mari
kita tingkatkan konsumsi umbi-umbian karena umbi-umbian juga mengandung zat
gizi yang berguna untuk tubuh kita.
2.
Menciptakan
dan mengembangkan makan yang berbahan dasar Tepung pati dangan fariasi dan
inovasi kreatif.
3.
Meningkat
wira usaha di bidang makanan dengan bahan baku tradisional yang mudah di
dapat dan menyuguhkanya dengan lebih
modern dan berkualitas.
Lihat contoh
maklah lainya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar