Cari Blog Ini

Senin, 06 Agustus 2018

MAKALAH PEMBUATAN MAKANAN JADI BERBAHAN DASAR TEPUNG PATI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah Negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di tanah Indonesia . Sepert serealia dan umbi-umbian. Serealia merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok masing- masing, sehingga banyak bermunculan tanaman serealia di tanah Indonesia. Ada sagu yang menjadi makanan pokok masyarakat timur. Beras yang menjadi makanan pokokmasyarakat Indonesia barat.
Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam kebanyakan makanan kita. Serealia merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat. Sebagian besar makanan pokok dunia tergolong serealia, misalnya beras, gandum, jagung, oats, sorghum, dan sebagainya. Serealia merupakan salah satu bahan pangan yang bisa di dapatkan dengan mudah. Akan tetapi, pada saat proses penyimpanan tidak sedikit serealia yang mengalami kerusakan. Apabila hasil panen serealia dibiarkan di udara terbuka pada suhu kamar atau dibiarkan tanpa  perlakuan, maka lama kelamaan akan mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh mekanis, fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis. Pengaruh-pengaruh tersebut kemungkinan dapat mengakibatkan kerusakan atau pembusukan, terutama pada saat panen melimpah. Kerusakan pangan dapat ditinjau berdasarkan nilai gizi, estetika dan keracunan. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara memilih serealia, menyimpan serealia, mengetahui tanda–tanda kerusakan dan cara pencegahannya dari serealia, serta hasil olah serealia mulai dari mentah sampai jadi.  (Dinarihandyn,2014).
Selain serealia, Indonesia juga mempunyai kekayaan alam yang melimpah pada jenis tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan umbi belum optimal. Agar kecukupan pangan saat ini bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi. Pada umumnya umbi-umbian digolongkan atas beberapa macam, seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, gadung,garut dan sebagainya. Umbi-umbian juga mempunyai komposisi komposisi kimia yang mempengaruhi berlangsungnya ketahanan umbi tersebut. Melalui pengolahan lebih lanjut, singkong dapat memberikan energi yang hampir setara dengan beras sehingga dapat dijadikan sebagai pangan nalternatif pengganti beras.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.            Pengertian dan Jenis Umbi serta Serealia
2.            Pemanfaatan dan Pengolahan Umbi serta Serealia
3.            Teknologi Pengolahan Umbi serta Serealia
4.            Pengertian tepung dan jenisnya
5.            Pengelolaan makan jadi dari bahan tepung dan pati

1.3  TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui pengertian dan jenis Umbi serta Serealia
2.      Mengetahui pemanfaatan dan Pengolahan Umbi serta Serealia
3.      Mengetahui Teknologi Pengolahan Umbi serta Serealia
4.      Mengetahui pengelolaan dan jenis jenis tepung
5.      Mengetahui pengelolaan makan bebahan dasar tepung dan pati





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Umbi serta Serealia
1. Umbi-Umbian
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut adalah bahan sumber karbohidrat terutama pati dan merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Umbi-umbian digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok karena mempunyai kandungan karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi dan kandungan serat yang tinggi. Namun pemanfaatan umbi-umbian masih belum maksimal karena dianggap sebagai makanan tradisional yang kurang berkelas.

Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya, yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar atau batang sebenarnya adalah bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya ubi kayu, bangkuang, sedangkan ubi jalar, kentang adalah umbi batang.

2.      Serealia
Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari famili graminae. Serealia, dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai bijirin. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati.

Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, sorgum, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu (pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya. Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak.

2.2       Pemanfaatan Umbi dan Serealia
1.  Pemanfaatan Umbi-Umbian

a)    Ubi Jalar
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Manfaat-manfaatnya sangat banyak yaitu:
·     Mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat elastisitas kulit
·     Vitamin A dan beta carotene dari warna ungu, oranye, dan merah ubi untuk melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker mulut. 
·     Memiliki rasa manis yang bebas lemak sehingga cocok untuk penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah.
·      Mengandung vitamin B6 yang dapat mencegah serangan jantung dan kalium yang berfungsi menstabilkan tekanan darah dan dapat mengurangi stress, dll.

b)      Singkong/Ubi Kayu (Ketela Pohon)
Singkong atau sering juga disebut ubi kayu, tentu sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Secara tradisional singkong kayu diminati sebagai pengganti dari makanan pokok kita yaitu nasi. Hal itu tak salah, karena singkong memang mengandung cukup tinggi kalori dan sumber energi yang baik. Dalam perkembangannya, singkong kini telah banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam makanan, atau diambil patinya untuk berbagai macam keperluan.

Tanaman singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, amilum, enzim, gliosida, dan kalium oksalat. Oleh karenanya menurut pakar tanaman obat, singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu tanaman singkong dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain untuk:
·           Melancarkan pencernaan, karena banyak mengandung serat yang tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan menjadi sehat.
·           Obat luka bernanah dan terbakar.
·           Obat perban dalam
·           Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan dengan kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu yang lama.

c)      Talas
Talas merupakan salah satu sumber karbohidrat yang termasuk ke dalam umbi umbian (seperti ubi kayu dan ubi jalar). Biasanya masyarakat kita mengkonsumsi talas hanya untuk camilan. Namun di beberapa daerah di Indonesia umbi talas ini dijadikan sebagai makanan pokok pengganti beras. Umbi yang rasanya cukup lezat ini biasa dimasak dengan cara digoreng, direbus, ataupun dikukus. Manfaat utama umbi talas adalah sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Bagian tanaman ini yang dapat dimakan yaitu umbi, tunas muda, dan batang daun. Selain itu umbi, pelepah, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat, maupun pembungkus makanan, sedangkan daun, kulit, dan ampas umbinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

d)  Kentang
Kentang adalah salah satu tanaman tahunan yang paling banyak ditanam diseluruh dunia. Ia merupakan tanaman semusim cocok ditanam di dataran tinggi serta di daerah yang beriklim tropis. Kentang yang dimanfaatkan untuk dimakan umbi batangnya. Penduduk Eropa dan Amerika Serikat memanfaatkan kentang sebagai makanan pokok, namun sekarang banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan alternatif untuk program diet. Hal ini dikarenakan kentang kaya akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan tepung dan gula yang tinggi, vitamin dan serat. Kentang memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan nasi, karena memiliki kandungan protein dan mineral yang lebih lengkap.

Kentang, apabila dikonsumsi dengan kulitnya (dibersihkan dengan benar), masuk dalam kategori karbohidrat kompleks. Selain itu, kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandungan vitamin serta kalsium yang tinggi. Dengan banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki banyak manfaat, antara lain:
·           Kesehatan sistem pencernaan karena memiliki serat yang cukup tinggi.
·           Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, tumor, dan dapat membantu mengurangi resiko kanker prostat dan kanker rahim. Kentang segar dengan kulitnya kaya antioksidan dari vitamin C.
·           Baik untuk kesehatan kulit wajah dengan membalurkan parutan kentang di wajah dan dapat membuat kulit wajah bersinar dan mengurangi pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata.


2.   Pemanfaatan Serealia
e)      Padi (Beras)
Beras adalah bulir padi yang sudah dipisahkan dari sekam. Beras mengandung karbohidrat yang kaya akan zat gula atau glukosa. Rasa manis dari kandungan glukosa merupakan sumber energi yang bermanfaat bagi tubuh untuk melakukan berbagai aktifitas. Selain rasa manis dan beras tanak, nasi cocok dipadukan dengan berbagai lauk pauk yang membuat orang menggunakan beras sebagai makanan poko. Warna beras yang berbeda beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia. Adapun berbagai jenis warna beras yaitu beras putih, beras merah, beras ketan hitam, dan beras ketan putih.

f)       Jagung
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Selain sebagai sumber karbohidrat, juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi utama jagung adalah pati (72%-73%),dengan perbandingan amilosa dan amilopektin 25-30% : 70-75%, namun pada jagung pulut (waxy maize) 0-7% : 93-100%. Kadar gula sederhana jagung (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) berkisar antara 1-3%. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Perbedaan ini tidak hanya berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.

Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang masih muda dapat digunakan untuk pakan ternak, yang tua (setelah dipanen) dapat digunakan untuk pupuk hijau atau kompos. Saat ini cukup banyak yang memanfaatkan batang jagung untuk kertas. Harganya cukup menarik seiring dengan kenaikan harga bahan baku kertas berupa pulp. Buah jagung yang masih muda banyak digunakan sebagai sayuran, perkedel, bakwan, dan sebagainya. Kegunaan lain dari jagung adalah sebagai pakan ternak, bahan baku farmasi, dextrin, perekat, tekstil, minyak goreng, dan etanol.

g)      Gandum
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya diguanakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Biji gandum terdiri atas: 83% endosperma, 14,5% bran & aleurone layer, 2,5% germ. Tepung terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, dan roti. Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.

h)      Sorgum
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Tanaman sorgum mirip tanaman jagung, namun tumbuh lebih tinggi dan cocok ditanam di tempat yang kering maupun berair, dan tahan terhadap hama daripada tanaman sejenisnya. Dari segi gizi, sorgum mengandung karbohidrat, protein, kalsium, dan zat lain yang bermanfaat. Sorgum bermanfaat mulai dari daun sampai akarnya.
·         Daunnya menjadi sumber pakan ternak, tangkai daunnya bisa dijadikan kerajinan tangan dan sapu. Bunga sorgum juga bisa dimanfaatkan sebagai bunga kering untuk hiasan.
·         Batangnya adalah lumbung bioetanol dan bahan pembuat kertas. Batang yang masih muda bisa dibua sirup, karena rasanya manis. Caranya, kupas kulit batang yang masih muda dan diambil bagian dalamnya.
·         Akarnya dapat digunakan sebagai jamu untuk memperlancar peredaran darah. Akar cukup diseduh, lalu airnya diminum.
·         Bijinya mengandung gizi tinggi, nilai protein, kalsium, dan karbohidratnya lebih besar dibandingkan beras dan jagung. Sorgum juga kaya serat dan mengandung gluten rendah. Biji sorgum dapat dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan makanan. Bahkan setelah dikupas kulitnya, biji sorgum dapat langsung ditanak layaknya beras dan dikonsumsi.

2.3  Teknologi Pengolahan Umbi dan Serealia
1.      Merebus (Boiling)
Merebus adalah melunakkan atau mematangkan bahan makanan dalam cairan (air, kaldu, santan, atau susu sampai mendidih). Kematangan bahan makanan tidak boleh terlalu lunak agar vitaminnya masih ada. Misalnya merebus jagung, dan jenis umbi-umbian

2.      Mengukus (Steaming)
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Bahan makanan diletakkan dalam suatu tempat, lalu uap air disalurkan di sekeliling bahan makanan yang dikukus. Dengan mengukus rasa asli dan nutrisi makanan tetap terjaga. Alat yang biasa digunakan seperti langseng, dandang, dan kukusan atau klakat.  Misalnya kita membuat kue dari ubi jalar yang proses memasaknya dikukus ataupun jenis umbi lainnya.

3.      Menggoreng (Frying)
Menggoreng adalah metode memasak bahan makanan di dalam minyak goreng panas. Menggoreng bisa dilakukan dengan medium minyak goreng banyak (deep frying), sehingga bahan makanan yang digoreng tercelup minyak dan minyak goreng sedikit (pan frying/shallow frying). Namun, ada juga menggoreng non minyak (sangrai) biasanya untuk menggoreng kerupuk melarat/kerupuk disel (kerupuk yang dibuat dari kanji) dengan menggunakan medium pasir, atau menggoreng menggunakan medium udara panas biasanya menggoreng kopi biji atau  kacang tanah polong. Misalnya kita akan membuat Keripik dari umbi-umbian.
4.      Penyosohan
Penyosohan merupakan proses untuk menghilangkan kulit biji dengan disosoh. Penyosohan secara tradisional dilakukan dengan alu dan lumpang ditambah percikan air ke biji serealia yang ditumbuk. Proses penyosohan diharapkan dapat menghilangkan kulit ari dan lembaga pada biji serealia, sehingga menjadi butiran besar ataupun butiran kecil untuk mempermudah dalam proses penanganan lanjutan. Saat ini, penyosohan dilakukan dengan menggunakan mesin.

5.      Penggilingan
Penggilingan dimaksudkan untuk menghaluskan bahan baku menjadi adonan. Proses penggilingan dapat dilakukan secara tradisional dan modern. Cara tradisional penghalusan bahan baku dilakukan dengan pemarutan atau penumbukan hingga halus. Jika secara modern penghalusan bahan baku dilakukan dengan menggunakan mesin penggilingan.

6.      Pengeringan
Tujuan utama pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas yang aman untuk disimpan. Pengeringan dengan panas matahari merupakan teknik pengolahan yang paling sederhana. Setelah bahan baku pangan dikupas/dibersihkan dan mengalami pencucian dan pemotongan, kemudian bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari hingga kering. Faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan modern dilakukan dengan mesin yang dapat di atur suhunya sesuai kebutuhan.

7.      Blanching
Blanching adalah proses perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada bahan nabati segar sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses pengupasan kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan warna dari beberapa sayuran (terutama hijau) sehingga klorofilnya tidak hilang dan tetap segar.
Proses blanching dilakukan dengan memanaskan bahan pangan pada suhu kurang dari 100oC dengan menggunakan air panas atau uap air panas. Contoh proses blanching yaitu mencelupkan sayuran atau buah di dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama 3 sampai 5 menit. Kemudian langsung/segera dilanjutkan proses pendinginan dengan cara dibenamkan ke dalam air es selama beberapa waktu, biasanya lamanya waktu untuk proses pendidngan sama dengan lama waktu yang digunakan untuk blancing.

Waktu pendinginan ini tidak boleh terlalu lama, karena dapat menyebabkan meningkatnya kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air pendingin. Untuk meminimalkan kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air pendingin, maka proses pendinginan dapat dilakukan dengan menggunakan udara dingin sebagai media pendinginnya. Pendinginan bertujuan untuk mencegah pelunakan jaringan yang berlebihan sekaligus dan sebagai proses pencucian setelah blanching. Setiap bahan pangan memiliki waktu proses blanching yang berbeda-beda untuk inaktivasi enzim, tergantung pada jenis bahan tersebut, metode blanching yang digunakan, ukuran bahan dan suhu media pemanas yang digunakan. Misalnya produk jagung kaleng.

2.4       pengertian dan jenis-jenis tepung
           
1.      Pengertian tepung

Tepung merupakan suatu partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus. Pengertian tepung sebenarnya meliputi produk-produk bahan baku pangan maupun selain makanan. Namun, dalam bab ini, kita akan membahas jenistepung-tepungan yang digunakan untuk bahan makanan.Berdasarkan sumbernya, tepung-tepungan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitutepung nabati dan tepung hewani. Tepung yang tergolong dalam kelompok nabatiantara lain adalah tepung terigu, tepung kedelai, dan sagu. Sementara tepung yangtergolong hewani misalnya adalah tepung tulang, tepung ikan, tepung darah sapi,tepung susu, dan sebagainya.Tepung-tepungan juga dapat dikelompokkan berdasarkan kandungannya, yaituTepung dan Pati. Dalam pengertian ini, Tepung adalah hasil penghancuran bahan bakuyang telah dikeringkan hingga sangat halus sehingga kandungan karbohidrat, protein,lemak, mineral, serta vitaminnya masih lengkap. Sementara Pati adalah hasil ekstraksikarbohidrat dari tepung sehingga kandungan gi!i yang lain "protein, lemak, vitamin,dan mineral” sangat rendah serta tidak diharapkan masih terkandung dalam pati.contoh dari Tepung adalah tepung terigu, tepung kedelai, dan tepung beras. Contoh dari Pati adalah tapioka "kanji”  dan sagu.
2.      pengertian dan jenis-jenis pati

A.    Pengertian pati
Pati adalah jenis karbohidrat yang biasanya terdapat pada bahan pangan yang merupakan polimer glukosa yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Contoh bahan pangan yang mengandung pati adalah beras, singkong, jagung, gandum, dll.
Dalam tepung singkong itu ada banyak komponen seperti protein, lemak, air, dan karbohidrat yang salah satu jenisnya adalah pati. Pati ini bisa diambil dari singkong dengan cara melarutkannya dengan air lalu diendapkan dan dikeringkan menjadi tepung pati.
Komposisi amilosa dan amilopektin pada pati dapat mempengaruhi karakteristik pati saat pengolahan dan hasil akhir produk. Setiap komoditas pangan mempunyai pati komposisi amilosa dan amilopektin yang berbeda. Oleh karena perlu diperhatikan tepung atau pati apa yang akan dipakai untuk membuat makanan agar makanannya enak.
B.     JENIS-jenis tepung pati
a.     Sagu (Sago Flour/ Sago Starch)
Tepung yang masuk ke dalam jenis pati ini terbuat dari bagian tengah pohon sagu atau pohon aren,  Bagian tengah pohon ini dikeruk, dihaluskan, dicampur air, dan didiamkan hingga mengendap. Endapan ini kemudian dikeringkan sampai berbentuk tepung. Teksturnya dari tepung ini agak kesat dan berpasir dengan warna yang agak keruh. Tepung sagu ini paling sering digunakan untuk pembuatan bubur, pempek, kue bika ambon, kue Bagea (kue kering khas Ambon), dan kue sagu tentunya.
b.    Tepung Hunkwe (Mungbean Starch)

Tepung hunkwe terbuat dari pati kacang hijau. Tepung ini berwarna putih dan teksturnya sedikit lebih kasar dari tepung terigu, juga memiliki aroma yang harum. Biasanya sih dibuat menjadi cendol, puding, kue lapis, kue pisang, atau es gabus.
c.      Tapioka (Tapioca Starch)
Tepung tapioka ini dibuat dari pati singkong. tepung ini nyaris tidak mengandung protein, . Tepung ini memiliki warna yang bening, kental dan bersifat agak lengket (sticky) jika dipanaskan. Biasanya, tepung ini sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan bakso, atau sering juga dijadikan pengental pada berbagai tumisan.
d.    Maizena (Corn Starch)
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ternyata maizena ini bukan nama tepungnya, melainkan nama merek dagang dari tepung jagung. Tapi sepertinya orang Indonesia lebih sering menggunakan kata tepung maizena ya dibanding tepung jagung. Nah, ternyata maizena ini masuk ke dalam golongan pati, lho. Teksturnya hampir sama seperti tepung terigu, hanya saja warnanya lebih pucat dan keruh. Biasanya maizena ini digunakan sebagai bahan utama pembuatan custard. Maizena ini sering juga digunakan sebagai pengental pada sup maupun saus. Jika digunakan pada sponge cake dan puding, akan memberikan efek lembut. Sedangkan pada cookies, akan memberikan efek renyah.
e.      Tepung Hong Kong atau Tepung Tang Mien (Wheat Starch)
Tepung ini dibuat dari pati gandum, yang juga adalah produk sampingan dari pembuatan gluten. Memiliki warna yang lebih putih dan tekstur yang lebih halus dibandingkan tepung terigu/ gandum. Tepung ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuat kulit dumpling seperti hakau sehingga didapatkan kulit yang lentur dan transparan cantik. Juga dipakai dalam campuran adonan bakpao.



BAB III
PROSES PENGOLAHAN

3.1       Jenis-jenis dan Proses pengolahan makan jadi berbahan dasar tepung pati
1.      jenis jenis makanan berbahan dasar tepung pati
a.       Pempek
b.      Soun
c.       Cimol  
3.2  Proses pembuatan makanan jadi dari tepung pati
3.2.1       
 Pembuatan makan jadi pempek palembang       
      
A.    Daging ikan giling halus
( yg paling baik adalah ikan Gabus atau Tenggiri, jika tidak ada, dapat diganti dengan ikan apa saja yg dagingnya lebih banyak seperti Salmon,Tuna, Toman, Tongkol Kecil, Gurame, Sepat Besar, buang tulang nya giling sampe halus dan jangan pake ikan yg banyak lemaknya seperti Lele, Patin dsb )
B.     Tepung SAGU atau tepung kanji (tapioka), Air, garam halus secukupnya, penyedap secukupnya.
C.     perbandingan antara Ikan dan sagu bisa 1:1 atau 1:3/4 atau 1:1/2, semakin banyak ikan semakin enak, tapi maksimal ikan 1 kg tepung sagu 0,5 kg.
1.      Cara mengolah Ikan menjadi bahan adonan pempek
Peralatan yang dibutuhkan :
1. Pirikan ikan (bisa dari Bahan kuningan atau batok kelapa yg berlubang) Alat ini sudah langka di jual dipasar,
2. Jika susah memperolehnya, maka gunakan peralatan elektronics , seperti blender atau food processor atau stand mixer.
3. Ikan yang akan di olah, disiangi dan dibersihkan terlebih dahulu.
4. Lepaskan kulit ikan dari dagingnya.
5. Buang seluruh tulangnya.
6. Potong kecil, siap untuk dipirik/digiling.
7. Hasil gilingan
8. Simpan hasil gilinag di freezer, menunggu waktu penggunaan.

2.      Adonan Dasar Pempek

Bahan:
500 gram daging ikan tenggiri atau ikan gabus giling.
10 sendok makan air es/dingin
150 gram tepung sagu atau tepung kanji/tapioka
2 sendok teh garam
1/2 sendok teh vetsin
3.      Proses Pembuatan Adonan Pempek
1. Keluarkan daging ikan giling dari freezer, cairkan.
2. Masukkan air es, vetsin, dan garam. Aduk sampai lengket.
3. Tambahkan tepung sagu atau kanji sedikit demi sedikit sambil diuleni/diuli hingga tidak menempel lagi ditangan.
4. Uleni/Uli adonan sampai rata
5. Ambil sedikit adonan dasar dan dibentuk sesuai dengan jenis pempek.

Direbus :
1.Didihkan sepanci air dengan 2 sdm minyak goreng (untuk mencegah pempek lengket).
2.Masukan adonan pempek yg sudah dibentuk.
3.Biarkan sampai mengapung, angkat dan tiriskan.
4.Setelah dingin, siap disajikan.
Jenis Pempek yang masaknya direbus :
*Pempek Lenjer (bentuknya lonjong bulat kayak lontong), besar dan kecil
*Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil
*Tekwan.
Digoreng :
1.Pempek Lenjer (bentuknya lonjong bulat kayak lontong), besar dan kecil
2.Pempek Kapal Selam (pempek isi telur) ukuran besar dan kecil.
3.Pempek adaan (bola)
Dikukus (Steam)
Adalah pempek kerupuk/kelesan
Dipanggang :
1.Lenggang
2.Otak-otak
3.Pempek Tunu

4.      Bahan Untuk Cuko Pempek

Cuko adalah Kuah atau saos cair yang menjadi paduan dikala makan pempek disebut CUKO, sebetulnya kunci lezatnya pempek adalah terletak dari enak tidak nya cuko ini, oleh karena itu orang pempeknya boleh pulen atau pas adonannya tetapi bila cukonya tidak pas, rasanya bakal tidak keruan.
BAHAN:
* 500 gram gula merah/gula aren warna coklat tua
* 50 gram asam jawa
* 4 sendok teh cuka putih/cuka dixi (untuk mengawetkan)
* 5 gelas air
* 5-8 siung bawang putih, cincang halus atau tumbuk
* 2 sendok makan ebi dihaluskan (Lihat Tips)
* 20-30 buah cabai rawit, dihaluskan (Lihat Tips)
* 1 sendok makan tongcai berikut tangkainya, cincang/giling halus
* 1-2 sendok teh garam (disesuaikan)
5.      PROSES PEMBUATAN CUKO
1.Didihkan air dan gula merah, asam jawa, air, dan cuka dengan api kecil , setelah gula larut, angkat lalu saring.
2.Masukkan bawang putih, ebi, cabai rawit, garam, dan tongcai.
3.Memasukkan cabai, garam sebaik nya sambil di cicip, disesuaikan dengan selera.
4.Didihkan kembali lalu angkat.

BAB III
PENUTUP

4.1  Kesimpulan

1.      Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut adalah bahan sumber karbohidrat terutama pati dan merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin. Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya.

Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari famili graminae. Serealia, dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai bijirin. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati.
Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, sorgum, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu (pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet.
Teknik yang dipakai untuk mengolah umbi dan serealia adalah teknik merebus (boiling), mengukus (steaming) dan menggoreng (frying), penyosohan, penggilingan, pengeringan, dan blanching.
2.      Tepung pati  memiliki kandungan zat zat yang bermanfaat bagi tubuh kita
3.      kami dapat menyimpulkan bahwa pembuatan  dan pengelolaan makan yang berbahan dasar tepung pati  harus memperhatikan perbandingan antara penyampuran bahan bahan penunjang  dan bahan baku utama yaitu tepung pati. Serta proses penyampuran dan pengadukan adonan agar menghasilkan kualitas makan yang baik.
         
 5.2   Saran
1.      Mari kita tingkatkan konsumsi umbi-umbian karena umbi-umbian juga mengandung zat gizi yang berguna untuk tubuh kita.
2.      Menciptakan dan mengembangkan makan yang berbahan dasar Tepung pati dangan fariasi dan inovasi kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA “ SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA”

  M A K A L A H DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA “ SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA” BAB I PENDAHULUAN A.   ...